Mahasiswa Sandera Mobil Tangki Pertamina

Jumat, 30 Maret 2012 – 01:05 WIB

UNAAHA - Ratusan mahasiswa Universitas Lakidende (Unilaki) juga menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM. Ratusan mahasiswa itu merupakan gabungan lembaga internal, BEM Unilaki dan lembaga eksternal kampus seperti PMII Cabang Konawe, HMI Cabang Unaaha, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan PMII Metro Cabang Konawe. Aksi yang digelar di depan kampus Unilaki itu menyandera satu unit truk tangki BBM milik Depot Pertamina saat melintas di depan kampus, menuju Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tangki belakang dan bagian depan truk ditulisi Tolak Kenaikan Harga BBM menggunakan cat berwarna. Polisi yang berjaga di depan kampus mengawal ketat aksi demonstrasi mahasiswa agar tetap berjalan aman. Selain menolak rencana kenaikan harga BBM, mahasiswa juga mendesak SBY-Boediono turun dari jabatannya.

Dalam orasinya, mahasiswa menilai rencana kenaikan harga BBM ini merupakan upaya pembodohan rakyat Indonesia oleh pemerintah melalui kebijakannya yang tidak pro rakyat. Tak berhenti sampai disitu.

Mahasiswa juga menyandera mobil plat merah bernopol DT 42 A yang melintas di depan kampus Unilaki. Di dalamnya terlihat Kepala Dinas Nakertrans Konawe, Arwahid. Mahasiswa menganggap mobil dinas tersebut dibeli dari uang rakyat. Sopir kadis memaksa menerobos kerumunan
massa. Tak terima, mahasiswa pun melempari mobil kepada dinas.

Akibatnya, kaca depan mobil retak. Sebagian mahasiswa memanjati mobil dinas jenis Daihatsu Taruna tersebut.

Sedangkan sang Kadis dipaksa naik di atas truk tangki pertamina lalu diminta berorasi dan menyatakan ikut menolak rencana kenaikan harga BBM. Selain aksi bakar ban dan menyandera truk BBM, mahasiswa juga membakar foto Presiden dan Wakil Presiden RI, SBY-Boediono.
      
Aksi mahasiswa berlanjut hingga ke  SPBU di Kelurahan Ambekairi. Untung saja ratusan personil Polres Konawelebih sigap yang lebih dulu menjaga dan mengamankan SPBU tersebut sehingga aksi tidak berlanjut hingga anarkis.

Gerakan penolakan ratusan mahasiswa pun berlanjut hingga ke DPRD Konawe. Di sana, mereka diterima Wakil Ketua DPRD Konawe, Sunaryo Mondawa. Mahasiswa memaksa anggota DPRD asal partai koalisi maupun yang bukan koalisi pemerintahan yang ada di DPRD Konawe untuk menyatakan penolakan kenaikan harga BBM. Sebut saja, Partai Golkar,
PAN, PDIP, dan Hanura.
      
Aksi dorong pun tak terhindarkan. Kendati begitu, aksi demonstrasi berjalan lancar. Upaya penggalangan massa yang dilakukan Kapolres Konawe, AKBP Hartoyo SIK membuahkan hasil. Mantan Kanit Ditintelkam Polda Sultra itu berhasil melunakkan mahasiswa. Sehingga aksi anarkis terhindarkan. Mahasiswa pun dengan tertib membubarkan diri.

"Teman-teman mahasiswa dari semua elemen dengan tegas dan lantang menolak kenaikan harga BBM," ujar Syamsul Jaiz, Ketua Umum HMI Cabang Unaaha. (din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Terbakar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler