Mahasiswa Tewas, Kampus Unsri Salahkan Panitia Diksar

Rabu, 29 Maret 2017 – 15:56 WIB
Pencarian jenazah korban tenggelam. Foto: JPG

jpnn.com, PALEMBANG - Aparat Polres Ogan Ilir (OI) masih menyelidiki meninggalnya dua mahasiswa Unsri yang tenggelam di danau galian Bumi Perkemahan Pandu Sriwijaya Kampus Unsri Inderalaya saat mengikuti latihan kepemimpinan mahasiswa tingkat dasar (LKMTD).
Namun, hingga kemarin (28/3), belum ada perkembangan yang signifikan.

"Hari ini (kemarin, Red) sesuai agenda, petugas kami menunggu pihak BEM FKIP Unsri untuk memberikan klarifikasi terkait kegiatan hingga meninggalnya dua mahasiswa Unsri karena tenggelam. Tetapi, mereka tidak datang," ujar Kasatreskrim AKP Ginanjar.

BACA JUGA: Ikut Diksar, Dua Mahasiswa Unsri Tewas

Di sisi lain, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir menginstruksikan kepada pihak rektorat Universitas Sriwijaya (Unsri) untuk membantu aparat kepolisian dalam mengusut penyebab kematian dua mahasiswa Prodi PLS FKIP Unsri.

"Dari penjelasan rektornya, Prof Anis Saggaf, diketahui kegiatan itu dilaksanakan tanpa sepengetahuan rektorat. Betul, ada izin yang dikeluarkan pihak dekan FKIP. Namun, kegiatan itu untuk Sabtu, bukan Minggu yang merupakan hari free bagi kegiatan mahasiswa," ungkap Nasir saat diwawancarai salah satu televisi swasta kemarin.

Pada kesempatan itu pula, menurut Nasir, dari penjelasan rektor Unsri, kegiatan yang dilaksanakan BEM FKIP Unsri tidak terkait sama sekali dengan kegiatan diksar.

Karena mahasiswa yang diikutkan rata-rata sudah duduk di semester II.

"Karena ini merupakan kegiatan di luar kegiatan kampus, kami minta aparat kepolisian untuk melakukan investigasi yang mendalam terhadap insiden ini. Sebab, sampai saat ini, belum ada indikasi ini terjadi karena kelalaian universitas ataupun akibat tindak kekerasan oleh senior. Jadi, betul-betul di luar tanggung jawab kampus. Kalau terbukti kelalaian personel dari unsur BEM, kami minta untuk ditindak setegas-tegasnya," imbuh Nasir.

Sementara itu, menurut sumber di lingkungan FKIP Unsri, sebetulnya izin yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut hanya pada Sabtu (25/3) di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Ulum Sakatiga.

"Betul, ada surat yang ditandatangani oleh Wadek III FKIP Unsri, Pak Syarifudin, yang mengizinkan kegiatan ini pada Sabtu. Tetapi, ternyata kegiatan justru dilanjutkan Minggu di danau buatan dekat kampus FKIP Unsri Inderalaya," ungkap sumber tersebut kemarin (28/3).(sid/kms/c6/ami/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler