Mahasiswa UGM Ini Namanya Dobrak Tirani Tegak Nurani

Sabtu, 22 September 2018 – 00:45 WIB
Dobrak Tirani Tegak Nurani. Foto: JAUH HARI WAWAN S/RADAR JOGJA

jpnn.com - Tiga bersaudara punya nama unik: Dobrak Tirani Tegak Nurani, Tohpati Bela Nurani, dan Sentry Voxdei Rahmi Nurani. Ketiganya lahir di saat ada momen penting sejarah perjalanan Indonesia. Tepatnya saat pra dan pascareformasi.

JAUH HARI WS, Sleman

BACA JUGA: Brigadir Andy Go To School Punya Anak Lagi, Nih Nama Uniknya

Begitu mendengar Dobrak Tirani Tegak Nurani pikiran bakal langsung tertuju pada seruan aktivis prodemokrasi saat unjuk rasa. Terutama aksi demonstrasi mahasiswa menentang Orde Baru. Persisnya unjuk rasa menjelang lengsernya Presiden Soeharto.

Namun, Dobrak Tirani Tegak Tirani ternyata bukan hanya ”milik” aktivis pergerakan. Melainkan juga ”milik” seorang pemuda.

BACA JUGA: Ada Pelajar di Yogyakarta Bernama Satu Huruf Saja, Nih KTP-nya

Ya, Dobrak Tirani Tegak Tirani adalah nama seorang pemuda. Bagaimana pemuda kelahiran 24 Juli 1996 itu bisa diberi nama nyentrik? Kusuma Prabawa, sang ayah bercerita bahwa lahirnya putra sulungnya itu memang sangat lekat dengan perjalanan demokrasi di Indonesia.

Terutama betapa orde baru sewenang-wenang terhadap kelompok manapun yang menentang rezim. Seperti peristiwa penyerangan DPP PDI versi Megawati Soekarnoputri pada 27 Juli 1996.

Pada peristiwa yang sering disebut dengan Kudatuli (kerusuhan dua puluh tujuh Juli), kelompok Soerjadi dibantu aparat menyerang DPP PDI pimpinan Megawati Soekarnoputri.

Di mata Kusuma, sapaan Prabawa Kusuma, peristiwa bersejarah itu sangat memilukan. Bagaimana perebutan kekuasaan menyebabkan perpecahan dan pertumpahan darah antarsesama anak bangsa. Peristiwa itu sekaligus sebagai tonggak sejarah gerakan prodemokrasi.

”Anak saya itu lahir tiga hari sebelum kudatuli,” tutur Kusuma kepada Radar Jogja (Jawa Pos Group), Kamis (20/9).

Sebagai orang tua, pria kelahiran 56 tahun silam ini tak memiliki kepentingan politis dengan pemberian nama anak sulungnya itu. Toh, Kusuma bukan simpatisan, apalagi kader partai politik tertentu. Di balik nama nyentrik itu, dalam hati kecil Kusuma terselip harapan agar anaknya kelak mampu mendobrak tirani kekuasaan dan menegakkan nurani.

”Semoga Indonesia kelak terbebas dari tirani,” harap pria yang sehari-hari berprofesi sebagai penyiar radio ini.

Di balik nama nyentrik itu ternyata ada kisah menarik lainnya. Kusuma saat itu mempersiapkan nama Dobrak Tirani Tegak Nurani untuk dua anak. Yakni Dobrak Tirani dan Tegak Nurani. Ya, saat itu Kusuma begitu yakin bahwa anak yang dikandung Anik Restiyani, istrinya adalah kembar.

Betapa tidak, anggota keluarganya tidak sedikit yang memiliki anak kembar. Keyakinan itu semakin bertambah setelah salah satu koleganya punya keyakinan serupa. Sementara si istri juga tidak pernah memeriksa kehamilannya melalui USG.

”Tapi karena ternyata lahir tidak kembar, nama itu akhirnya saya satukan saja,” kenang pria yang kini tinggal di Tamanmartani, Kalasan, Sleman, itu.

Seperti anak kecil pada umumnya, Dodo, panggilan Dobrak Tirani Tegak Nurani, saat duduk di bangku sekolah dasar sempat minder. Apalagi, tak jarang teman sebayanya kerap mengejek nama nyentriknya itu. Saking mindernya, Dodo kecil sempat ingin berganti nama.

”Ini nama macam apa to? Kok Dobrak,” ucap Dodo menirukan salah satu ejekan teman sebayanya dulu.

Ketika beranjak dewasa, Dodo tak lagi di-bully. Sebaliknya, teman-teman kuliahnya justru banyak yang mengapresiasi. Jamak pula yang tak memercayainya.

”Ketika kenalan sampai saya menunjukkan kartu identitas,” ujar lulusan Geofisika Universitas Gadjah Mada itu.

Seperti Dodo, nama kedua adiknya juga unik. Salah satunya Tohpati Rela Bela Nurani. Adik perempuannya itu lahir menjelang reformasi. Tepatnya 9 Mei 1998.

”Harapan bapak agar Tohpati selalu rela bertaruh nyawa untuk membela hati nurani,” tutur pemuda yang bercita-cita mengembangkan geothermal ini.

Berikutnya, Sentry Voxdei Rahmi Nurani. Anak ragil Kusuma ini lahir 9 Maret 2001. Saat itu kondisi negara belum stabil. Banyak kekacauan dan tindakan anarkis di mana-mana. Semula, Sentry diberi nama Basmi Anarkhis Rahmi Nurani. Dengan harapan dia sanggup membasmi berbagai tindakan anarkis.

”Tapi nama itu diprotes ibu dan keluarga. Akhirnya diubah,” kenangnya.

Lalu, apa arti Sentry Voxdei Rahmi Nurani? Dodo menyebut nama adik ragilnya itu penuh dengan makna. Yakni, sebagai penjaga suara Tuhan dan hati nurani serta menjadi rahmat bagi masyarakat.

”Sentry artinya penjaga dan voxdei adalah suara Tuhan,” urai Dodo memperjelas arti nama adiknya.

Keluarga Kusuma juga memiliki cara unik untuk menentukan panggilan bagi ketiga anaknya. Dobrak, dipanggil Dodo, Rela Tohpati dipanggil Rere, dan Sentry dipanggil Mimi. Jika diurutkan menjadi Do Re Mi. Sebab, sang ayah suka dengan musik. (zam)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler