Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya Edukasi Warga Pesisir Taati Prokes

Selasa, 15 Juni 2021 – 20:21 WIB
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir terkait Covid-19, Selasa (15/6). Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengerahkan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) ke daerah pesisir Kota Pahlawan pascaterjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura.

Mereka diterjunkan ke kampung-kampung nelayan yang ada kawasan Jalan Kenjeran Surabaya untuk memberikan edukasi kreatif mengenai protokol kesehatan kepada warga setempat.

BACA JUGA: Korban Restoran Online Palsu di Surabaya Lapor Polisi, Pelaku Siap-siap Saja

Edukasi itu diberikan melalui poster edukatif dan video pencegahan Covid-19. Pasalnya, di daerah itu terdapat banyak warga Madura, dan sering didatangi wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Kami juga membagikan 1000 masker dan hand sanitizer kepada masyarakat," kata Iqbal Fatoni, mahasiswa FIK UM Surabaya, Selasa (15/6).

BACA JUGA: 26 Ambulans Dikerahkan Mengevakuasi 89 Warga dari Dua Desa di Madiun

Poster edukatif sengaja dibuat dengan bahasa Madura agar masyarakat yang tinggal di daerah pesisir lebih mudah memahami pesan yang akan disampaikan.

Salah satunya bertuliskan cek kaloppaeh angguy masker ( jangan lupa pakai masker).

BACA JUGA: Mayat yang Hangus Terbakar Itu Ternyata Bernama Rian, Pelakunya? Ya Tuhan

"Videonya berupa gambaran pencegahan-pencegahan. Dengan visualisasi warga lebih mudah dalam memahami bahaya yang dapat ditimbulkan akibat penyakit corona," ucap Iqbal.

Sementara itu, Dekan FIK Nur Mukarromah mengatakan mahasiswa yang terlibat dalam aksi itu rata-rata berasal dari Madura.

Mereka berharap agar kasus Covid-19 di daerah itu dapat segera teratasi dan Indonesia dapat kembali sehat.

"Ada yang berperan sebagai Sakera, digambarkan sebagai tokoh yang gigih dan berani berjuang melawan Covid-19. Kini saatnya seluruh masyarakat berperan menjadi Sakera atau pejuang yang gigih melawan Covid-19," ujar dia.

Salah seorang warga bernama Muslimah mengaku senang ketika didatangi para mahasiswa.

Dia mengatakan sosialisasi atau kampanye seperti itu memang harus dilakukan untuk mengubah persepsi masyarakat yang tidak percaya adanya Covid-19.

"Warga di sini itu enggak suka kalau dipaksa-paksa. Jadi, harus diberi penjelasan yang pelan-pelan, apalagi sama anak muda," kata Muslimah. (mcr12/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler