jpnn.com - Di usia senjanya, Lastri (Widyawati) harus tinggal di rumah sang putri, Ana (Karina Suwandi). Karena bosan, Lastri akhirnya mendaftar kuliah S-1. Selain karena belum sempat mengenyam pendidikan, dia ingin meneruskan impian mendiang cucunya untuk kuliah.
Begitu diterima di universitas, Lastri dituntut beradaptasi. Dia harus bergaul dengan mahasiswa dan mahasiswi lain yang seusia cucunya. Belum lagi, dia harus menggunakan istilah dan teknologi yang asing baginya. Agar tak ada jarak, Lastri meminta mahasiswa lain untuk memanggil dia dengan namanya saja.
BACA JUGA: Widyawati: Banyak Pesan Positif di Film Mahasiswi Baru
Sayang, Lastri berulang-ulang terlibat masalah alias sering bikin ribut di kampus. Dia mendapatkan ancaman dari dekan fakultasnya, Chaerul (Slamet Rahardjo). Kalau IPK Lastri jelek di akhir semester, dia harus berhenti jadi mahasiswi. Hal itu juga bikin Ana kewalahan karena sang ibu tak ubahnya ABG rebel yang ingin kebebasan bergaul layaknya anak muda masa kini.
Film karya Monty Tiwa tersebut menawarkan drama keluarga sekaligus komedi situasi. Dua unsur tersebut berhasil dihidupkan berkat Widyawati yang jadi pemeran utama. Aktris 69 tahun itu sukses bikin penonton tertawa dan terharu sepanjang film.
BACA JUGA: Main Film Bareng Widyawati, Morgan Oey: Suatu Kepuasan Tersendiri
BACA JUGA: Widyawati: Banyak Pesan Positif di Film Mahasiswi Baru
Gaya Widyawati yang berusaha tune in dengan mahasiswa yang usianya masih remaja tersebut bikin ketawa. Enggak bisa kebayang kan, nenek ngomongnya pakai bahasa gaul macam "bray" atau "guys". Eh, tapi ada juga bagian Lastri yang kencan dengan Chaerul dengan gaya lansia. "Untung, saya diajarin sama cast yang lebih muda, haha," kata Widyawati, lalu tertawa.
BACA JUGA: Widyawati: Saya Merangkul Supaya Tidak Kaku
Selain lewat dialog, komedi situasi yang muncul pun mengocok perut. Ada adegan Lastri yang hendak kabur dari kelas layaknya mahasiswa badung. Adegan-adegan tersebut menunjukkan sisi jenaka Widyawati yang jarang terlihat di film-film sebelumnya.
Aktor senior itu pun tak takut terlihat jelek. Bagi dia, peran apa pun pasti memberikan pelajaran untuk skill aktingnya. "Setelah saya tua, saya dapat peran yang semakin variatif," ungkap istri mendiang Sophan Sophiaan itu.
Meski sudah senior, dia tak ragu untuk menyerahkan diri agar diarahkan dengan detail oleh sutradara. Selain itu, Widyawati merangkul pemain yang lebih muda untuk bisa tampil kompak dalam hal chemistry. Para cast lain yang berperan sebagai teman "geng" Lastri pun bisa dengan cepat kompak dengannya. Mereka adalah Mikha Tambayong (sebagai Sarah), Morgan Oey (sebagai Danny), Umay Shahab (sebagai Erfan), dan Sonia Alyssa (sebagai Reva).
Jarak usia yang jauh tak menjadi hambatan bagi mereka untuk berakting layaknya teman sebaya. Mereka sering ngobrol dan main bareng saat break. "Kami udah kayak jadi cucunya beliau. Awalnya ragu karena Oma Wid senior, tapi lama-lama udah biasa," kata Mikha.
Mahasiswi Baru menawarkan kisah drama yang unik. Sudut pandang yang disajikan pun baru. Yakni, bagaimana ketika seorang anak kewalahan dengan tingkah ibunya yang baru masuk kuliah. Juga, menunjukkan bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari meski usia sudah senja. Sama seperti Widyawati yang tak takut mengeksplorasi peran dalam karirnya. (len/c25/jan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Sonia Alyssa Beradu Akting dengan Idolanya
Redaktur & Reporter : Adil