jpnn.com - Novita Sari membuktikan bahwa usaha yang dilakukan dengan ketekunan akan membuahnya hasil manis. Pernah ikut kelas online pada 2016 lalu. Berjalan 2 tahun, penghasilannya bisa mencapai 8 hingga 15 juta per bulan.
SINTIA DWI YUNIARTI
BACA JUGA: JCI Batavia Wakili Indonesia di Ajang Internasional
USIA Novita Sari baru menginjak 21 tahun. Dan masih menempuh pendidikan sebagai mahasiswi FKIP Pendidikan Bahasa dan Satsra Indonesia di Universitas Jambi (Unja). Usia yang masih muda tak menjadi halangan bagi Novita Sari menjadi pengusaha muda.
Banyak pengorbanan dan hambatan yang ditempuh Novita Sari. Dia merupakan pemilik produk Masker Kefir di Jambi. Awalnya hanya iseng-iseng. Kini, omzet yang ia dapat dalam sebulan mencapai jutaan rupiah.
BACA JUGA: Syandria Kameron: Pengusaha Muda Harus Diberi Ruang Gerak
“Awalnya tahun 2016, ikut kelas online belajar buat Masker Kefir, kemudian tertarik lalu coba-coba buat Masker Kefir sendiri. Lihat hasilnya bagus, jadi diproduksi sendiri,” akunya.
Target pembeli Masker Kefir yang dibuat Novita Sari ialah mahasiswa. Pada pemasaran pertama, produk Masker Kefir yang Ia buat tak diminati oleh mahasiswi karena harga tak bersahabat dengan kantong. Ia pun tak berekspektasi lebih pada hasil pendapatannya. “Awalnya harganya untuk kemasan besar Rp 70 ribu,” akunya.
BACA JUGA: Airlangga Sebut Probosutedjo Inspirator Pengusaha Muda
Harga yang dinilai cukup tinggi itu dinilai kurang ekonomis buat mahasiswa, untung yang didapat oleh Novita Sari juga tak besar. Seiring waktu, ia membuat inovasi agar Masker Kefir miliknya lebih diminati banyak orang.
Ia mencoba membuat kemasan yang lebih ekonomis harga bersahabat di kantong, terutama untuk mahasiswa. Dan mempertahankan kualitas produk yang baik bagi konsumennya.
“2018, Saya coba buat kemasan yang lebih kecil, dibandrol harga Rp 20 ribu, Alhamdulillah banyak peminatnya sampai sekarang, apalagi produk kita kan dibuat sendiri dari bahan-bahan alami melalui uji lab juga,” ungkapnya.
Bisnisnya terus bergulir, kini, Ia telah memiliki 23 resseller dari berbagai daerah di sekitar Jambi, dengan berinovasi menghasilkan 4 varian Masker Kefir yang telah dipasarkannya.
“Sekarang sudah ada 23 reseller yang bergabung, ada yang dari Sungai Bahar, Rimbo Bujang, Tebo, juga ada daerah-daerah di sekitar Jambi,” akunya.
Empat varian Masker Kefir miliknya, diantaranya, angel, greentea, coklat, dan kulit manggis. “Masing-masing punya manfaat yang berbeda-beda,” jelasnya.
Kini, sudah 2 tahun usahanya bergulir, Ia sudah mampu memenuhi kebutuhannya, seperti, membayar uang kuliah, memenuhi kebutuhan sandang pangan, dan juga sudah mampu membeli sebuah kendaraan berupa mobil melalui hasil dari produk Masker Kefirnya.
“Penghasilannya bisa 8 hingga 15 juta per bulan. Alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan, bayar uang kuliah sendiri, dan bisa beli kendaraan dari hasil sendiri,” tuturnya.
Menurutnya, menjadi pengusaha muda itu berarti kerja keras dalam menekuni sesuatu. Ia pun percaya tidak ada usaha yang sia-sia jika ditekuni dengan baik tanpa ada keinginan untuk menyerah.
“Ya jualan itu kan harus optimis, jangan mudah nyerah, ditekuni pasti bisa karena tidak ada usaha yang mengkhianati hasil,” pungkasnya. (***)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 16 Pengusaha Bengkel Muda Dapat Pendampingan Eksklusif Honda
Redaktur & Reporter : Soetomo