Mahasiswi PSK Saling Kenal, tak Gunakan Jasa Germo

Kamis, 07 Mei 2015 – 07:43 WIB

jpnn.com - TASIK – Koordinator Komisi Pemerhati Anak dan Remaja (KPAR) Tasikmalaya Daniar Ridijati mengatakan, sebagian besar pekerja seks komersil (PSK) di Kota Tasikmalaya ternyata saling kenal. Mereka kerap saling kontak.

Mereka kerap saling kontak dan berkomunikasi,” ungkapnya  saat dihubungi Radar Tasikmalaya (grup JPNN), kemarin (6/5).

BACA JUGA: Tunjuk GKR Pembayun Jadi Putri Mahkota, Sabdaraja Jogja Ditentang

Para penjaja kenikmatan dengan cara haram yang mayoritas mahasiswi ini, kata dia, juga berjejaring. "Mereka menjadi pemuas hasrat pria karena diajak temannya, secara berantai," jelasnya.

Tipikal para PSK online di Tasik jarang menggunakan germo. Mereka cenderung “berkarir” secara individu. Dengan demikian, penghasilannya akan lebih besar karena tidak dibagi dengan sang agen. ”Jadi nggak ada pajak germo,” tuturnya.

BACA JUGA: Malam-malam Perwira Kepergok di Rumah Oknum Polwan, Kapolres Lakukan Pengusutan

Dalam wawancara terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tasikmalaya dr H Ali Firdaus Spa Mkes mengatakan , PSK online dan para penggunanya berpotensi terkena penyakit kelamin dan menular.

“Penyakit ini tidak bisa dibendung kalau orang sudah melakukan penyimpangan seksual, kemungkinan besar dia akan terkena penyakit AIDS,” ujar dr H Ali saat diwawancara di Studio Radar TV tadi malam.

BACA JUGA: Ribuan PNS Belum Gajian, Ini Penyebabnya

Di Tasikmalaya, kata dia, memang sudah ada klinik yang khusus menangani korban HIV/AIDS.  Dari sisi medis sendiri, secara kasat mata PSK online terlihat sehat, mungkin saja dia pembawa petaka.

“Saya berharap di Tasikmalaya kasus-kasus seperti ini harus bisa dibasmi dengan melakukan penanggulangan dan pencegahan,” harapnya.

Hubungan badan yang dilarang agama, kata dia, akan menjadi petaka. Bukan hanya untuk pelakunya tapi anak cucunya nanti.

”Kami terus berharap guru, pendidik dapat memberikan pencerahan pendidikan seksual. Jadi konotasi pendidikan seksual itu bukan jelek, tapi bagaiman kita memperlakukan perempuan, dan bagaimana berpacaran dengan cara baik, tidak melanggar norma agama,” ujarnya. (den/mg13)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buron Penembak Anggota TNI Tidur di Gubuk sambil Peluk Senjata Laras Panjang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler