Mahathir Mohamad di Belakang Demo Anti-PM Najib Razak?

Minggu, 30 Agustus 2015 – 13:31 WIB
Ilustrasi demonstrasi di Kuala Lumpur. Foto: AFP

jpnn.com - KUALA LUMPUR - Kota Cantik Kuala Lumpur, hari ini kembali dalam suasana menegangkan. Sejak Sabtu (29/8) hingga Minggu (30/8) siang ini, jalanan utama di ibu kota Malaysia tersebut berubah menjadi Lautan Kuning, disesaki massa anti-PM Najib Razak, yang berunjuk rasa mengenakan baju berwarna kuning sebagai dress code-nya.

Aksi protes ribuan warga Malaysia ini dipicu oleh rumor korupsi Najib. PM Malaysia berdarah bangsawan Makassar ini dituding menerima megatransfer uang senilai USD 600 juta (setara dengan Rp 8,4 triliun) ke rekening pribadinya.

BACA JUGA: Pria Ini Punya Anu Terpanjang di Dunia, Katanya Bikin Perempuan Ngeri

Demonstran yang salah satunya berasal dari Bersih (salah satu kelompok pegiat antirasuah di Malaysia) meminta Najib untuk segera mundur. Dirangkum dari AFP dan Reuters, Minggu (30/8), ratusan pendemo bahkan bermalam di pusat kota Kuala Lumpur setelah hari pertama unjuk rasa. 

Pasukan keamanan bertambah, truk anti huru-hara berlapis. Pada hari pertama berlalu tanpa laporan kekerasan. Di hari kedua ini, mayoritas kelompok demonstrasi juga masih adem, lebih banyak berdoa. Pemerintah kota sempat menolak izin aksi Bersih. Pemerintah juga sudah memblokir akses ke situs Bersih.

BACA JUGA: 100 Polisi dan Tentara Tangkap Tersangka Bom 17 Agustus

Para pengunjuk rasa, yang jumlahnya membengkak menjadi puluhan ribu, sangat senang ketika mantan pemimpin Mahathir Mohamad membuat penampilan yang mengejutkan.

BACA JUGA: KONYOL BANGET! Pacarnya Digoda Monyet, Pria Ini Cemburu Buta

Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, saat tiba di lokasi demonstrasi anti-PM Najib Razak. Foto: AFP

Bersih mengatakan mendapat dukungan terbuka dari Mahathir. "Ini dorongan bagi kita bahwa ia mengakui bahwa korupsi tidak baik bagi perekonomian. Ini menunjukkan dukungan untuk Bersih," kata salah seorang pemimpin Bersih, Maria Chin Abdullah.

Bersih menilai, PM Najib terlibat transfer mencurigakan dengan pendonor dari Timur Tengah. Najib sendiri pernah mengatakan ia tidak mengambil uang untuk kepentingan pribadi. Namun di sisi lain, wakil menteri dan sejumlah pejabat yang mempertanyakan transfer itu malah dipecat. 

Jaksa Umum yang juga mencoba menyelidiki 1Malaysia Development Berhad" (1MDB-lembaga keuangan negara di mana Najib menjadi ketua dewan penasihatnya), juga diganti.

Pihak berwenang juga telah mencekal dua surat kabar dan memblokir akses ke situs web yang melaporkan secara luas terkait 1MDB.

Najib juga kini sedang berada di bawah tekanan krisis politik dan juga ekonomi. Bulan ini, rata-rata nilai tukar ringgit terhadap dolar AS berada di posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir. Harga sumber energi juga merosot, pendapatan minyak dan gas juga menurun. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Anak Babi Berkepala Dua, Ya Begini Jadinya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler