Mahfud: Kalau Ada Bukti, Bawa Saya ke Penjara

Kamis, 21 Maret 2013 – 22:55 WIB
Mahfud MD saat peluncurannya buku biografi di Aula MK, Jakarta, Senin (4/3). Buku biografi Mahfud MD yang berjudul Terus Mengalir itu ditulis oleh Rita Triana Budiarti. -- Foto : Ade Sinuhaji / JPNN
JAKARTA -- Tinggal sepekan memimpin Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD berani menjamin bahwa lembaga yang dipimpinnya selama lima tahun terakhir itu tetap bersih.

"Saya menjamin, bahwa MK sampai hari ini masih bersih," ucap Mahfud pada JPNN saat ditemui dikantornya, Jakarta, Kamis (21/3) petang.

Mengenai beberapa isu yang sempat menimpa MK, menurutnya itu hanyalah ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Saya tahu ada isu di luar, ada yang merasa selama sidang di MK itu bayar. Itu sebenarnya dia bayar pengacaranya saja, tapi orangnya gak pernah datang ke sidang. Jadi tidak pernah tahu," papar Mahfud.

Bahkan, Mahfud sampai pernah memecat pegawainya sendiri. "Ada juga dulu yang pernah bilang kirim uang ke saya. Orang itu bayar sungguhan ke seorang panitra, namanya Mahfud juga. Nitip uang lah ke Mahfud, dia mengira dengan bayar Mahfud, berharap bisa bicara dengan hakim. Dan taunya perkaranya kalah, laporlah dia kesini (MK). Saya langsung lapor ke KPK, dan langsung saya pecat hari itu juga," terangnya.

Mengenai pernyataan Refly Harun yang sempat mencuat tahun 2010 lalu, yang mengaku menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, bahwa dia melihat ada uang yang akan diberikan hakim MK, Mahfud mengatakan itu tak ada buktinya.

"Pernyataan Pak Refly waktu itu, kan tidak ada yang bisa terbukti. Mana coba buktinya?," tantang Mahfud.

"Dia (Refly, red) bilang ketemu orang yang membayar hakim MK Rp 1 miliar. Ya panggil saja, siapa orang ya itu. Dan dia bilang, hanya mendengar di seminar. Nah siapa yang ngomong dan seminarnya tanggal berapa? Tapi dia tidak bisa sebutkan. Ditanya siapa yang jadi pembicaranya saja, ternyata kan gak ada," tuturnya.

Atas dasar itulah, Mahfud tetap berkeyakinan, di masa dirinya mempimpin, MK tetap bersih. Bahkan, Mahfud berani memberi tantangan bila terbukti melakukan penyimpangan, dirinya siap bertanggung jawab.

"Saya yakin (MK tetap bersih-red). Oleh sebab itu saya tantang. Kalau saya sudah keluar dari MK dan kalau ada kasus yang bermasalah selama saya pimpin, tarik saya ke sini lagi. Saya akan bertanggung jawab. Artinya salahkan saya, bawa saya ke penjara, kalau memang ada dan terbukti," pungkas guru besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petinggi Gerindra juga Heran, Gedung Vital Terbakar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler