JAKARTA-- Ketua Mahkamah Konsitusi (MK) Mahfud MD menanggapi santai pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya (Golkar), Akbar Tandjung menyoal sikap dirinya yang masih terkesan malu-malu untuk mencalonkan diri jadi calon Presiden ataupun Wakil Presiden 2014 mendatang. Rhoma Irama bahkan dinilai lebih berani dibanding dirinya.
"Ada yang berani, ada yang tidak. Tapi kan terserah rakyat juga, terserah pada proses yang berjalan. Harus diberi kesempatan, tidak penting bagi saya, apakah itu harus saya atau bukan," ujar Mahfud di acara Men"s Obsession The Rising Stars Award di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta, Senin malam (28/1).
Mahfud juga menyebut kondisi politik saat ini sudah berbeda, jika dibandingkan dengan masa lalu. Saat ini, kata Mahfud memang memungkinkan bagi semua orang untuk mengajukan dirinya sendiri atau orang lain untuk memimpin negeri ini.
"Tapi yang bagus setiap orang boleh mengajukan diri menjadi calon atau mengajukan orang lain. Bagus, kalau dulu diisolasi, sekarang boleh muncul," tukas Mahfud.
Sebelumnya di acara yang sama, Akbar Tandjung menilai Rhoma Irama lebih berani ketimbang Mahfud."Saya menghargai orang-orang yang berani mengutarakan niatnya untuk nyapres, seperti Rhoma Irama," sindir Akbar.
Sekarang ini, kata Akbar bukan seperti zaman Soekarno-Hatta, yang ingin nyapres harus diusung-usung terlebih dahulu. Menurutnya saat ini merupakan era keterbukaan. Dimana setiap orang harus berani mengutarakan keinginan dan pendapatnya, termasuk pernyataan untuk menjadi Calon Presiden.
"Sekarang harus berani mengutarakan (keinginan ataupun pendapat- red). Tidak seperti Pak Mahfud yang masih malu-malu. Sudah Profesor, Ketua MK. Kenapa harus malu-malu menyatakan keinginan untuk jadi capres?," sebut Akbar. (chi/jpnn)
"Ada yang berani, ada yang tidak. Tapi kan terserah rakyat juga, terserah pada proses yang berjalan. Harus diberi kesempatan, tidak penting bagi saya, apakah itu harus saya atau bukan," ujar Mahfud di acara Men"s Obsession The Rising Stars Award di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta, Senin malam (28/1).
Mahfud juga menyebut kondisi politik saat ini sudah berbeda, jika dibandingkan dengan masa lalu. Saat ini, kata Mahfud memang memungkinkan bagi semua orang untuk mengajukan dirinya sendiri atau orang lain untuk memimpin negeri ini.
"Tapi yang bagus setiap orang boleh mengajukan diri menjadi calon atau mengajukan orang lain. Bagus, kalau dulu diisolasi, sekarang boleh muncul," tukas Mahfud.
Sebelumnya di acara yang sama, Akbar Tandjung menilai Rhoma Irama lebih berani ketimbang Mahfud."Saya menghargai orang-orang yang berani mengutarakan niatnya untuk nyapres, seperti Rhoma Irama," sindir Akbar.
Sekarang ini, kata Akbar bukan seperti zaman Soekarno-Hatta, yang ingin nyapres harus diusung-usung terlebih dahulu. Menurutnya saat ini merupakan era keterbukaan. Dimana setiap orang harus berani mengutarakan keinginan dan pendapatnya, termasuk pernyataan untuk menjadi Calon Presiden.
"Sekarang harus berani mengutarakan (keinginan ataupun pendapat- red). Tidak seperti Pak Mahfud yang masih malu-malu. Sudah Profesor, Ketua MK. Kenapa harus malu-malu menyatakan keinginan untuk jadi capres?," sebut Akbar. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Klaim Golkar Banyak Lahirkan Tokoh Capres
Redaktur : Tim Redaksi