Mahfud MD Tegaskan Aparat Akan Terus Kejar KKB, Termasuk MIT

Rabu, 19 Mei 2021 – 16:23 WIB
Menko Polhukam Moh Mahfud MD. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Aparat keamanan mulai dari TNI-Polri hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dikerahkan untuk melakukan pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan aksi teror di Papua.

Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan aparat akan terus mengejar kelompok tersebut.

BACA JUGA: Brigjen Rusdi Hartono: Saya Rasa Akan Ada Tersangka

Menurutnya, tindakan-tindakan yang dilakukan aparat keamanan jugalah harus cepat, tegas, dan terukur.

"Aparat keamanan akan terus mengejar dan melumpuhkan para pelaku teror untuk melindungi masyarakat agar merasa aman dari tindakan teror yang dilakukan oleh kelompok kecil tersebut," kata Mahfud saat jumpa pers secara daring di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (19/5).

BACA JUGA: Kantor Polisi Dirusak-Dibakar, Irjen Hendro: Saya Ingatkan, Cari Pelakunya

Mahfud mengeklaim penanganan konflik Papua saat ini sudah alami peningkatan. Salah satunya setelah ditetapkannya KKB menjadi kelompok teroris.

"Setelah ditetapkan KKB sebagai kelompok teroris, aparat keamanan berusaha dan cukup berhasil saat ini memisahkan antara masyarakat sipil dan para pelaku teror jadi tugasnya memisahkan yang pokok. Jadi, sudah ada peningkatan keberhasilan," ujar Mahfud.

BACA JUGA: Jenazah Praka Alif dan Prada Yudi Dievakuasi

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini tak menampik, sejak pemerintah menetapkan KKB sebagai kelompok teroris, beberapa kontak senjata masih terus dilakukan para pelaku teror.

Seperti pada 27 April 2021, kontak senjata di Ilaga menyebabkan satu prajurit Brimob gugur, dua lainnya luka-luka. Tetapi, terdapat lima teroris yang tewas.

Kemudian pada 13 Mei terjadi kontak senjata di Ilaga Kabupaten Puncak, satu anggota teroris KKB tewas. Lalu pada 16 Mei terjadi kontak senjata di Ilaga, dua anggota teroris tewas dan satu orang kabur dalam keadaan luka.

Terakhir, 18 Mei terjadi penyerangan terhadap dua anggota TNI hingga gugur saat melakukan pengamanan di Yahukimo dan pada hari yang sama terjadi kontak senjata di Pegunungan Bintang yang mengakibatkan empat prajurit luka.

Peristiwa penyerangan terhadap dua prajurit TNI yang baru berlangsung itu menunjukkan bahwa kelompok teroris masih melakukan aksi kekerasan sebagaimana sebelumnya dilakukan terhadap warga sipil serta merusak fasilitas publik.

"Ini kejahatan teroris, warga sipil sasarannya, merusak fasilitas publik, dan objek vital," tegas Mahfud.

Pemerintah mengaku terus berupaya menumpas kelompok teroris yang melakukan aksi kekerasan di Papua maupun kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang muncul kembali.

"Kelompok tersebut makin terdesak dan sekali lagi pengejaran untuk menyelamatkan rakyat," kata Mahfud. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler