MALANG- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengungkapkan saat ini semakin banyak orang yang kecanduan kekuasaan. Buktinya ada banyak pengajuan yang masuk ke MK dari para kepala daerah untuk memerpanjang masa jabatannya lebih dari dua periode.
“Banyak yang mengajukan gugatan ke MK untuk mencalonkan lagi periode ke tiga, ada pula yang minta diberikan kesempatan boleh menjabat di tempat yang lain,” ungkap Mahfud usai memberikan orasi dalam penutupan Student Day di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (5/1).
Kondisi ini menurutnya sebagai gambaran sebuah demokrasi yang terlalu liberal. Sehingga melahirkan banyak orang yang kecanduan kekuatan. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, tidak sedikit pula yang mendaftarkan anak atau istri untuk menggantikan jabatannya.
MK kata dia saat ini juga baru menelorkan vonis terkait izin pemeriksaan kepala daerah yang korupsi. Sebelumnya untuk melakukan pemeriksaan harus lebih dulu izin kepada presiden. Mekanisme ini menjadikan penuntasan korupsi kepala daerah tidak bisa tuntas.
Rektor UMM yang juga Sosiolog, Dr Muhadjir Effendy M.Ap menuturkan yang harus diatur tidak hanya keluarga kepala daerah yang akan bersaing di bursa, tapi juga para pejabat pembantunya.
”Kalau kepala daerah dan wakilnya sama-sama maju biasanya tugas pemerintahan jadi terbengkalai, jadi perlu ada hukum positif yang mengaturnya,” tegasnya.
Dalam orasinya, Mahfud juga mendukung penyelenggaraan Student Day ini. Menurutnya, berorganisasi merupakan salah satu cara melatih karakter kepemimpinan mahasiswa yang akan bermanfaat kelak ketika mereka lulus. Seperti halnya, dia tidak pernah meminta orang lain untuk menyebutnya sebagai tokoh yang berintegrasi tetapi perjalanan hidup sejak mahasiswa yang terus menanjak dan dijalani dengan sungguh-sungguh membuat orang menilainya demikian.
“Sejak mahasiswa saya memang sudah belajar berorganisasi. Organisasi mendewasakan kita, memberi tambahan ilmu yang tidak didapatkan dari tempat lain. Di sini juga kita akan belajar menghadapi risiko, karena dengan berlatih seperti itulah kita akan sukses. Tidak akan sukses orang-oarng yang takut menghadapi risiko,” kata Mahfud.
Selain itu, Mahfud berpesan, mahasiswa harus rajin-rajin membangun jaringan dan menggali informasi. Dengan demikian apa yang dilakukan oleh mahasiswa tidak seharusnya perbuatan yang hanya mengandalkan untung-untungan melainkan karena perhitungan matang. Mimpi harus dibangun dengan optimisme yang besar.
“Dulu saya sering melihat-lihat peta dunia dan berfikir, kapan ya bisa mengunjungi tempat ini dan itu. Sekarang saya sudah pernah melawat ke hampir semua negara di semua benua. Itu juga karena mimpi yang saya bangun dengan kesungguh-sungguhan,” lanjut Mahfud.
Tentang kepemimpinan nasional, Mahfud secara normatif masih mengandalkan kepemimpinan ideal yang sesuai dengan Pancasila. Namun kata kunci dari pemimpin yang baik adalah yang berkualitas dan memiliki integritas. “Saya menghargai slogan UMM dengan Jas Merah. Ini tidak hanya bermakna harfiah karena memakai jas almamater berwarna merah melainkan juga bermakna ‘jangan sampai melupakan sejarah’. Pemimpin harus belajar dari masa lalu untuk membangun integritasnya,” pesan Mahfud.(s)
“Banyak yang mengajukan gugatan ke MK untuk mencalonkan lagi periode ke tiga, ada pula yang minta diberikan kesempatan boleh menjabat di tempat yang lain,” ungkap Mahfud usai memberikan orasi dalam penutupan Student Day di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (5/1).
Kondisi ini menurutnya sebagai gambaran sebuah demokrasi yang terlalu liberal. Sehingga melahirkan banyak orang yang kecanduan kekuatan. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, tidak sedikit pula yang mendaftarkan anak atau istri untuk menggantikan jabatannya.
MK kata dia saat ini juga baru menelorkan vonis terkait izin pemeriksaan kepala daerah yang korupsi. Sebelumnya untuk melakukan pemeriksaan harus lebih dulu izin kepada presiden. Mekanisme ini menjadikan penuntasan korupsi kepala daerah tidak bisa tuntas.
Rektor UMM yang juga Sosiolog, Dr Muhadjir Effendy M.Ap menuturkan yang harus diatur tidak hanya keluarga kepala daerah yang akan bersaing di bursa, tapi juga para pejabat pembantunya.
”Kalau kepala daerah dan wakilnya sama-sama maju biasanya tugas pemerintahan jadi terbengkalai, jadi perlu ada hukum positif yang mengaturnya,” tegasnya.
Dalam orasinya, Mahfud juga mendukung penyelenggaraan Student Day ini. Menurutnya, berorganisasi merupakan salah satu cara melatih karakter kepemimpinan mahasiswa yang akan bermanfaat kelak ketika mereka lulus. Seperti halnya, dia tidak pernah meminta orang lain untuk menyebutnya sebagai tokoh yang berintegrasi tetapi perjalanan hidup sejak mahasiswa yang terus menanjak dan dijalani dengan sungguh-sungguh membuat orang menilainya demikian.
“Sejak mahasiswa saya memang sudah belajar berorganisasi. Organisasi mendewasakan kita, memberi tambahan ilmu yang tidak didapatkan dari tempat lain. Di sini juga kita akan belajar menghadapi risiko, karena dengan berlatih seperti itulah kita akan sukses. Tidak akan sukses orang-oarng yang takut menghadapi risiko,” kata Mahfud.
Selain itu, Mahfud berpesan, mahasiswa harus rajin-rajin membangun jaringan dan menggali informasi. Dengan demikian apa yang dilakukan oleh mahasiswa tidak seharusnya perbuatan yang hanya mengandalkan untung-untungan melainkan karena perhitungan matang. Mimpi harus dibangun dengan optimisme yang besar.
“Dulu saya sering melihat-lihat peta dunia dan berfikir, kapan ya bisa mengunjungi tempat ini dan itu. Sekarang saya sudah pernah melawat ke hampir semua negara di semua benua. Itu juga karena mimpi yang saya bangun dengan kesungguh-sungguhan,” lanjut Mahfud.
Tentang kepemimpinan nasional, Mahfud secara normatif masih mengandalkan kepemimpinan ideal yang sesuai dengan Pancasila. Namun kata kunci dari pemimpin yang baik adalah yang berkualitas dan memiliki integritas. “Saya menghargai slogan UMM dengan Jas Merah. Ini tidak hanya bermakna harfiah karena memakai jas almamater berwarna merah melainkan juga bermakna ‘jangan sampai melupakan sejarah’. Pemimpin harus belajar dari masa lalu untuk membangun integritasnya,” pesan Mahfud.(s)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasti Dapat Menpora, PD Tak Sodorkan Nama
Redaktur : Tim Redaksi