Mahindra Cari Investor Baru untuk SsangYong yang Terlilit Utang

Rabu, 30 Desember 2020 – 03:25 WIB
Ilustrasi brand SsangYong. Foto: SsangYong

jpnn.com - Kalah bersaing di pasar domestik Korea Selatan, SsangYong Motor Company (SYMC) mengajukan pailit atau bangkrut.

Mahindra & Mahindra (M&M), sebagai induk perusahaan mengatakan SsangYong mengalami kerugian besar akibat terlilit utang.

BACA JUGA: SUV Listrik SsangYong E100 Menggoda Jelang Peluncuran

SsangYong pada pekan lalu mengajukan permohonan prosedur rehabilitasi keuangan kepada Pengadilan Kepailitan Seoul, kata Mahindra kepada Kantor Berita India PTI.

SsangYong berharap pengadilan memberikan waktu setidaknya tiga bulan agar mereka bisa bernegosiasi dengan kreditor terkait upaya pelunasan utang.

BACA JUGA: Hyundai Akuisisi General Motors Rusia

"Jika pengadilan menyetujui, SYMC akan terus berfungsi di bawah pengawasan dewan dan akan bernegosiasi dengan pemangku kepentingan untuk mencapai kesepakatan tentang paket rehabilitasi yang mencakup pembiayaan ekuitas dan utang serta tindakan terkait lainnya," kata Mahindra.

Sebelumnya, sebagaimana dilaporkan Reuters pada 22 Desember, SsangYong Motor gagal membayar pinjaman sekitar 60 miliar won (USD54,44 juta).

BACA JUGA: Tata Motors dan Mahindra Krisis Pasokan Suku Cadang Akibat Virus Corona

Produsen mobil India, Mahindra & Mahindra yang memegang 74,65 persen saham di SsangYong menyampaikan perusahaan asal Korsel itu tidak mampu membayar sejak jatuh tempo pada 14 Desember.

Rincian utang yang menjerat SsangYong antara lain 30 miliar won kepada Bank of America, 20 miliar won kepada JPMorgan Chase & Co, dan 10 miliar won kepada BNP Paribas.

Dengan beban utang yang tinggi, SsangYong justru tidak dapat berjualan dengan baik.

Penjualan mereka periode Januari-November turun menjadi 96.825, merosot lebih dari 20 persen dari tahun sebelumnya, menurut data penjualan domestik.

Produsen mobil kemudian mengajukan program restrukturisasi, memberi SsangYong waktu hingga tiga bulan untuk bernegosiasi kepada pemangku kepentingan termasuk kreditor untuk menyelesaikan masalah, kemudian menunda keputusan pengadilan.

Sebagai langkah penyelamatan, Mahindra telah mencari investor baru untuk SsangYong dengan harapan perusahaan Korea Selatan itu dapat dibeli pihak ketiga untuk mencicil utang kepada pihak lainnya.

"Terlepas dari pengajuan SsangYong di pengadilan, negosiasi kesepakatan penjualan SsangYong masih berlangsung," kata Kementerian Perdagangan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler