Mahyudin: Ketimpangan Moral Marak, Rakyat Rindu Lagi PMP

Rabu, 10 Oktober 2018 – 14:05 WIB
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula Kecamantan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (10/10/2018). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Moral adalah nilai yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tanpa moral maka akan makin marak ketimpangan sosial di masyarakat dan sudah menjadi fakta terjadi ditengah masyarakat seperti fenomena LGBT, korupsi dan radikalisme.

Melihat maraknya ketimpangan moral tersebut membuat masyarakat Indonesia jengah dan menyadari bahwa bangsa Indonesia mengalami satu kehilangan yang besar yakni pendidikan moral dan pemahaman nilai-nilai Pancasila.

BACA JUGA: Mahyudin: Hindari Perpecahan, Banyak PR Harus Diselesaikan

“Gejala rindunya masyarakat terhadap pendidikan moral Pancasila terlihat dengan makin gencarnya berbagai elemen dan kelompok masyarakat mengajukan permohonan Sosialisasi Empat Pilar MPR, sampai kami kewalahan dan membuat jadwal saking banyaknya permohonan tersebut,” katanya, dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Aula Kecamantan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (10/10/2018).

Rakyat, lanjut Mahyudin, juga sangat merindukan pendidikan moral Pancasila (PMP) kembali diajarkan di sekolah-sekolah untuk membentengi rakyat Indonesia terutama generasi muda dari serbuan ketimpangan moral yang luar biasa merusak.

BACA JUGA: Indonesia Butuh Pejuang Ekonomi, Generasi Muda Harus Bangkit

"Artinya apa, rakyat sebenarnya sangat merindukan apa-apa yang baik di era dahulu seperti pelajaran PMP tersebut. Sebab, Pancasila sebenarnya bukan sesuatu yang didoktrinkan yang diambil dari luar dan dipaksa dimasukkan dalam kepala rakyat Indonesia. Pancasila itu lahir dari jiwa dan karakter rakyat Indonesia sendiri," ujarnya.

Menurut Mahyudin, hilangnya sesuatu yang bernilai di Indonesia memang kesalahan bangsa Indonesia sendiri yang terkadang kurang menghargai nilai bangsa sendiri dan terlalu kagum dengan nilai-nilai asing yang belum tentu bahkan kebanyakan tidak kompatibel dengan pribadi dan karakter rakyat Indonesia.

BACA JUGA: IAIN Purwokerto Praktik Ilmu Tata Negara di MPR

"Jadi tidak semua yang dari luar itu bagus, inilah tantangan kita bersama-sama menghargai, bangsa terhadap nilai-nilai kita sendiri dan menyeleksi nilai-nilai luar baik atau malah merusak," tandasnya.

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan tema 'Merawat Persatuan Dalam Keragaman Demi Kedamaian dan Persatuan Bangsa' sendiri berlangsung selama satu hari hasil kerja sama MPR RI dengan Bina Kesehatan Pemuda Indonesia Kecamatan Babulu. Dalam sosiaalisasi ini hadir perangkat desa Babulu Darat, aparatur desa dan kecamatan serta sekitar 300 lebih masyarakat desa Babulu Darat dan masyarakat sekitar kecamatan Babulu.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahyudin Memaparkan Tantangan dan Etika Kehidupan Berbangsa


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI  

Terpopuler