jpnn.com - Majalah ikonik pria yang didirikan oleh Hugh Hefner, 66 tahun yang lalu, Playboy, menyatakan bahwa akan setop produksi cetak, dan segera beralih ke platform digital.
CEO Playboy Enterprises, Ben Kohn, mengumumkan keputusan pahit itu harus diambil setelah berjuang dan akhirnya tumbang akibat virus corona, lansir thesun.co.uk.
BACA JUGA: Model Seksi Playboy Ikut Merilis Ponsel Layar Lipat Besutan Mafia Narkoba
"Pekan lalu, karena gangguan selama pandemi virus corona terhadap produksi konten dan jaringan suplai, semakin jelas kami terpaksa mempercepat perbincangan yang sudah kami lakukan secara internal selama ini," ungkap Kohn.
Rencana transformasi ke versi digital, diakui Kohn, sudah menjadi pembicaraan lama.
BACA JUGA: Pemerintah Sudah Terima 2.000 Kit Alat Pengecekan Cepat Corona
Hingga Playboy mengambil keputusan teraebut, setelah beberapa kali mengalami perubahan pola terbit. Tahun lalu, Playboy terbit dua bulan sekali. Memasuki 2020, majalah itu rilis tiga bulan sekali.
Pola tersebut mengindikasikan perjuangan Playboy untuk tetap terbit di tengah kemerosotan popularitas media cetak.
BACA JUGA: Produsen Otomotif Dunia Sigap Bantu Penanggulangan Corona, Kapan di Indonesia?
Kendati demikian, Kohn mengatakan, versi cetak mungkin akan masih ada tetapi itu nantinya hanya akan menjadi edisi eksklusif.
Kohn sendiri menjelaskan bahwa selama ini, kondisi keuangan Playboy masih sehat di bawah kepemimpinannya. Namun, memang sudah saatnya Playboy beralih ke digital. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha