jpnn.com - KUPANG – Calon Wali Kota Kupang, Jonas Salean resmi mendaftar ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Kupang, Kamis (18/2) sekira pukul 12.30 WITA.
Selain ditemani sejumlah pejabat eselon II dan III lingkup Pemkot, tampak juga Wakil Ketua DPD PDIP NTT, Nikolaus Fransiskus.
BACA JUGA: Kada dari PDIP Harus Bersinergi dengan Pemerintahan Jokowi demi Trisakti
Jonas dan Niko-sapaan karib Nikolaus Fransiskus-datang bersamaan. Mereka lalu menyalami satu per satu pengurus Desk Pilkada DPC PDIP Kota Kupang di Sekretariat DPC. Jonas pun menyerahkan sendiri berkas-berkas yang dibawanya kepada Ketua Desk Pilkada DPC PDIP Kota Kupang, Pius Quintus L. Gedhe. Termasuk uang pendaftaran Rp 10 juta.
Hanya sekira 30 menit, Jonas pun keluar dari sekretariat dan langsung memberikan keterangan pers.
BACA JUGA: Tim Sukses Hebat Tertipu Pemilih Cerdas
Ia membantah sudah resmi berpasangan dengan Niko Frans. Menurutnya, proses di internal PDIP masih berjalan. Berkas pendaftarannya saja baru diserahkan. Dan, saat mendaftar, ia tidak membawa pasangan wakil.
“Saya bawa diri saja. Soal wakil saya serahkan ke partai,” tandas Jonas seperti dilansir Timor Express (Grup JPNN).
BACA JUGA: Bupati Dilantik Sendirian? Wakilnya Tidak?
Calon petahana ini juga membantah telah direstui untuk keluar dari pintu PDIP. Menurutnya, penetapan PDIP sesuai dengan hasil survei. Oleh karena itu, kabar yang beredar hanya wacana. Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada partai.
“Kalau parpol bilang OK, ya OK. Kalau tidak, kitong mau bilang apa,” ujar Jonas. Jonas juga menyatakan bangga bisa diberi kesempatan mendaftar di PDIP.
Menurutnya, ini baru pertama kalinya dia mendaftar di PDIP. Sebab, pada pilwalkot 2007 lalu, ia hanya diusung satu partai, yakni Partai Golkar. Sementara pada pilwalkot 2012, ia maju dari jalur independen.
Usai mendaftar di PDIP, Jonas optimistis direstui PDIP. Ia menegaskan, selain survei, salah satu indikator adalah kinerja dari bakal calon.
Selama ini, kata Jonas, ia sudah banyak berbuat bagi masyarakat Kota Kupang, walaupun masih ada sejumlah kekurangan. “Tapi saya kira itu wajarlah. Karena urus tujuh ribu PNS ini tidak gampang,” tandasnya.
Ia mengakui kebijakannya tidak memuaskan semua pihak. Namun, ia tetap komit mengedepankan etika dan tata krama berpemerintahan. “Jadi tidak mungkin semua masyarakat puas, tapi paling tidak kita sudah kerja,” tandasnya.(timor express/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingatkan PDIP Tak Ulangi Drama Pengkhianatan 2002
Redaktur : Tim Redaksi