Mak Ganjar Kalbar Mengajak Ibu-Ibu Membudidayakan Tomat, Sulap Pekarangan Rumah Menjadi Kebun Minimalis

Kamis, 18 Mei 2023 – 20:35 WIB
Mak Ganjar Kalimantan Barat menggelar pelatihan budi daya tomat untuk ibu-ibu di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis (18/5). Foto: Source for JPNN.com.

jpnn.com - KUBU RAYA - Sukarelawan Ganjar Pranowo, Mak Ganjar Kalimantan Barat terus mendorong kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan.

Hal itu dilakukan Mak Ganjar Kalbar melalui pelatihan budi daya tomat untuk ibu-ibu di Kabupaten Kubu Raya, Kamis (18/5).

BACA JUGA: Mampir ke Kantor PPP Sulut, Ganjar Pranowo Ungkap Pesan Bu Mega

Mak-mak loyalis Ganjar Pranowo itu memberikan edukasi kepada kaum ibu di sana bahwa menanam sayuran tidak selalu memerlukan lahan yang luas.

Akan tetapi, pekarangan rumah sekali pun bisa disulap menjadi kebun yang minimalis.

BACA JUGA: Begini Strategi PDIP Menjaga Elektabilitas Ganjar Pranowo

"Jadi, sebenarnya tujuan kami itu untuk menginovasi ibu-ibu agar lebih kreatif dalam menggunakan lingkungan yang ada di sekitarnya," ucap Koordinator Wilayah Mak Ganjar Kalbar Siti Sayamah dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (18/5).

Wanita yang akrab disapa Siti ini menjelaskan tomat merupakan sayuran yang kaya akan manfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi serta mudah dibudidayakan.

BACA JUGA: Aksi Heroik Mak-Mak Pengawal Ambulans Ini mendapat Penghargaan dari Kapolres Sukabumi

Bermodalkan media tanam tanah, pupuk mpk, bibit, dan pot saja, sayuran bernama latin solanum lycopersicum itu bisa ditanam di pekarangan rumah.

Antusiasme luar biasa datang dari kalangan ibu-ibu yang hadir pada acara kolaborasi Mak Ganjar bersama Kelompok Tani Madu Jaya Mandiri di Desa Madu Sari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, itu.

Aksi positif ini diharapkan menjadi suatu aktivitas rutin saat mengisi waktu luang di rumah, sehingga hasil panennya mampu memenuhi kebutuhan gizi harian keluarga serta menjadi ide bisnis.

"Kami ini inginnya tomat itu bisa menjadi salah satu contoh untuk dibudidayakan selain untuk dimakan dan juga bisa dijual nantinya karena di sini tidak ada yang jual-jual tomat selain pedagang sayur yang berjalan dan juga ke pasar," ungkap Siti.

"Kami pastinya akan melaksanakan follow up yang mana follow up tersebut kami lakukan untuk bagaimana silaturahminya tetap berjalan dan ibu-ibu yang sudah kami kasih pandangan, untuk bagaimana memanfaatkan lingkungan yang ada itu lebih berkembang pastinya," imbuh Siti.

Rahmah (41), salah satu peserta dari Desa Madu Sari, menilai pelatihan ini dapat menjadi angin segar bagi mak-mak yang ingin mencoba berkebun,  tetapi memiliki keterbatasan lahan.

"Kalau menurut saya, sih, bagus, soalnya di sini belum pernah ada, di Madu Sari ini. Jadi, sangat bagus buat di pekarangan rumah, kan, menanam tomat, bibit tomat begitu," jelas Rahmah. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler