jpnn.com, PADANG - Sukarelawan Mak Ganjar Sumatera Barat (Sumbar) berupaya untuk terus menghadirkan manfaat di setiap kegiatannya, terutama bagi kaum ibu-ibu.
Kali ini simpatisan Ganjar Pranowo tersebut mengajak kaum ibu di Jalan Sapek Raya Kampung Jambak, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Padang untuk berkarya lewat pelatihan merajut.
BACA JUGA: Ganjar Milenial Gelar Sosialisasi Soal Pentingnya Budi Daya Tanaman Obat
Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Sumbar Ulfa Yulida mengatakan pelatihan ini sebagai bentuk komitmen pihaknya dalam mendorong pemberdayaan peran perempuan di bidang ekonomi.
"Alhamdulillah kami pilih kegiatan merajut ini bisa kreasinya nanti bentuk tas, tapi hari ini kami pilih gantungan kunci untuk mempersingkat waktu," ujar Ulfa dalam siaran persnya, Senin (4/8),
BACA JUGA: Mardiono Yakin Elektabilitas Ganjar Terus Naik Setelah Akhiri Jabatan Gubernur Jateng
Di samping bernilai ekonomis, kata Ulfa, banyak manfaat lain yang bisa diperoleh saat mengisi waktu luang dengan kegiatan merajut. Di antaranya yaitu dapat menghilangkan stres, melatih otot, mengembangkan kognitif otak, serta dapat meningkatkan kepercayaan diri.
"Karena dengan merajut kami bisa dapat mencari inspirasi-inspirasi, baru nanti hasil rajutannya bisa buat diri sendiri, kita kasih, ataupun bisa juga untuk menjadi produk industry home untuk meningkatkan UMKM dan pemberdayaan wanita," kata Ulfa.
BACA JUGA: Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketum Ganjarist, Kris Tjantra Sasar Swing Voters
Ulfa berharap nantinya mak-mak di daerah itu mampu berkreasi sedemikian rupa agar meningkatkan produksi dari hasil karyanya berupa rajutan tas, gantungan kunci, tempat tisu dan lain sebagainya.
Nantinya karya ini akan diperjualbelikan di toko suvenir atau toko oleh-oleh agar pangsa pasarnya makin meluas. Selain itu, hasil rajutan yang bagus nantinya juga akan berpengaruh pada minat masyarakat pada produk rajutan.
Ulfa pun mencontohkan produk rajutan gantungan kunci yang bisa dimulai dengan modal murah namun menghasilkan untung meriah.
"Contohnya gantungan kunci, modalnya satu benang kaos segulung itu 30.000, satu jarum 15.000. Satu gulung (benang) itu bisa menghasilkan 8 gantungan kunci yang bisa dijual seharga 10.000 berarti total 80.000," kata Ulfa.
Dengan demikian, mak-mak dapat mengisi waktu luangnya dengan lebih produktif lagi karena bisa meraup pundi-pundi rupiah lewat kegiatan merajut.
"Lebih mandiri, lebih kreatif. Jadi mak-maknya di saat waktu luang lebih bisa memanfaatkan dengan yang produktif. Contohnya dengan merajut ini, kreasi dalam bentuk tas, gantungan, kunci, souvenir, yang jelas ini sangat menginspirasi sekali," kata Ulfa. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Mahasiswa Dukung Ganjar Dirikan Fasilitas Merpati Kolong di Tangerang
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan