jpnn.com, JAKARTA - Tim ahli dari calon Kapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Listyo Sigit Prabowo akan menyerahkan makalah kepada Komisi III DPR RI, Selasa (19/1), pukul 15.00.
Isi makalah itu antara lain adalah arah serta kebijakan Kapolri ke depan.
BACA JUGA: Komjen Listyo Sigit Memiliki Pengalaman yang tidak Dipunyai Tito Karnavian
"Makalah ini akan dipelajari oleh anggota Komisi III DPR sebagai bahan uji kepatutan dan kelayakan," kata Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry kepada wartawan, Selasa (19/1).
Rencananya, Komjen Listyo Sigit Prabowo akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR, Rabu (20/1).
BACA JUGA: Untuk Calon Kapolri, Simak Nih Usulan Ketua Komisi III DPR Herman Herry Â
Nah, makalah itu akan dipelajari anggota Komisi III DPR untuk selanjutnya diuji kepada Listyo Sigit Prabowo dalam fit and proper test besok.
"Rencananya pada pukul 14.00 WIB hari ini akan digelar rapat pimpinan dan kapoksi (ketua kelompok fraksi) dalam rangka mempersiapkan proses fit and proper test calon Kapolri esok hari," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Herman berharap arah kebijakan calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo bisa relevan dengan upaya mitigasi atas ancaman yang muncul terhadap keamanan nasional, seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi.
"Sebagai ketua Komisi III, saya berharap arah dan kebijakan calon Kapolri yang tertuang dalam makalah itu selaras dan relevan terhadap tantangan nasional yang dihadapi bangsa ini. Salah satunya terkait pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam memasuki Revolusi Industri 4.0," ujar Herman.
Dia berharap calon orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu dapat memitigasi ancaman-ancaman yang muncul terhadap keamanan nasional.
"Sekaligus membangun sistem teknologi dan digitalisasi data dalam pelaksanaan fungsi kamtibmas serta pelayanan publik," katanya.
Herman juga berharap kebijakan Listyo Sigit sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis bisa lebih menekankan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice).
"Kami berharap ke depan ada perubahan paradigma bahwa kinerja petugas kepolisian sebagai aparat penegak hukum tidak melulu diukur dari banyaknya tersangka yang diajukan ke pengadilan dan dijatuhi hukuman," kata Herman.
Menurutnya, pendekatan restorative justice semestinya bisa lebih dikedepankan untuk memenuhi rasa keadilan semua pihak dengan melibatkan korban, pelaku, dan masyarakat sekitar.
"Tentu saja pendekatan keadilan restoratif ini harus memenuhi syarat materiil dan formil serta berjalan dalam koridor profesionalisme dan penegakan hak asasi manusia," ucapnya. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy