SEJAK wafatnya KH Abdurahman Wahid, Desember tahun lalu, peziarah yang datang ke Ponpes Tebuireng seakan tidak ada hentinyaMeski tak sebanyak pasca wafatnya, kini, peningkatan peziarah terjadi kala liburan datang.
Sekitar pukul 08.00, di kawasan Tebu Ireng lalu lintas kendaraan sudah padat
BACA JUGA: Skandal Dibalik Gerakan Anti Tembakau Global
Lalu lalang bus-bus besar dan kendaraan bermuatan penumpang banyak menjadi di kawasan Tebuireng, baik dari arah selatan maupun utaraSementara, semakin mentari beranjak naik, hilir mudik peziarah kian padat
BACA JUGA: Ketika Perusahaan Farmasi Membeli Lembaga Publik
Sejumlah bus besar datang memasuki kawasan TebuirengBACA JUGA: Pat Gulipat Perusahaan Farmasi AS
Selama ini parkir dilakukan di pinggir jalan raya di sekitar TebuirengTak heran di sepanjang jalan di sekitar pondok banyak dijumpai tukang parkir yang membantu sopir kendaraan mencari lokasi parkirPara tukang parkir ini juga terlihat sibuk memilah-milah dan menghentikan arus kendaraan di dekat lokasi parkir.Di dalam pondok sendiri, peziarah kian menyemutIbu-ibu dan anak-anak tampak mendominasiKemarin, suasana pondok santri-santri tampak lengangHanya beberapa santri dewasa yang berada di lokasiKondisi demikian diamini Ketua Pondok, Lukman Hakim, saat ini para santri memang tengah menikmati masa liburan.
Ketika ditanya mengenai jumlah peziarah, Lukman mengatakan, sejak masa liburan sekolah dimulai, akhir Juni lalu, jumlah peziarah yang datang kian melimpahBahkan, jumlahnya berlipat-lipat dari hari biasanya""Kalau hari biasanya itu dua ribu, kini, jumlahnya, meningkat hingga 200 persen,"" ujar Lukman.
Jumlah itu juga bertambah jika akhir pekan datangKini, diperkirakan per harinya ada sekitar enam ribu orang peziarah yang hilir-mudik di Tebuireng""Lha ini saya baru dapat surat peziarah dari Pasuruan," imbuhnya.
Untuk datang ke lokasi, kata Lukman ada peziarah yang mengajukan surat pemberitahuan terlebih dahuluItu untuk mempermudah penataan lokasi parkir dan peziarah nantinyaNamun, kebanyakan peziarah yang datang tanpa melalui pemberitahuan""Hanya dicatat jumlah oleh ketua rombongannya di depan," ungkapnya.
Peningkatan peziarah, selain bertepatan dengan momen liburan sekolah, juga dipengaruhi jam buka makam itu sendiriSebelum liburan, makam ditutup mulai pukul 05.00 pagi sampai pukul 07.00Lalu sejam kemudian baru buka sampai pukul 17.00 sorePukul 17.00 sampai pukul 19.00 ditutup kembaliSedang, dibuka sejam setelahnya.
Namun, kali ini, sudah tanpa penutupan makam""Sudah tidak ada penutupanSudah 24 jam buka," kata LukmanOleh sebab itu, jumlah peziarah kian membludakPara santri yang ada juga tidak terganggu sebab sebagian besar mudik ke kampung halamannya masing-masing.
Beberapa peziarah yang datang langung menuju ke makamMereka biasa langsung duduk di bawah tenda yang disiapkan pihak pondokBerdoa secara bersama-sama biasa dilakukan rombongan peziarah(nk/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Berotot Kurang Diidolakan?
Redaktur : Tim Redaksi