Makan Nasi Kuning, Puluhan Murid Keracunan

Senin, 18 Juni 2012 – 11:02 WIB

PALU - Keracunan makanan yang menimpa siswa SD kembali, terjadi. Kali ini, korbannya puluhan siswa dan  beberapa guru SDN 15 Palu.  Peristiwa keracunan itu terjadi saat sejumlah siswa yang sedang mengikuti English Camp di sekolah. Bertepatan dengan kegiatan tersebut salah seorang siswa yang juga mengikuti English Camp sedang berulang tahun dan membagikan makanan nasi kuning kepada sejumlah peserta English Camp dan guru-guru.

Sekitar pukul 12.00 makanan dibagikan, beberapa siswa yang mengonsumsi makanan hanya selang sekitar 10 menit langsung merasa mual disusul dengan muntah-muntah. Awalnya beberapa guru hanya mengira beberapa siswa yang mual masuk angin.

Tidak lama kemudian, jumlah siswa yang merasa mual dan muntah-muntah semakin banyak dan jumlahnya mencapai puluhan. Beberapa guru juga merasakan hal yang sama. Curiga keracunan dengan makanan yang baru saja dikonsumsi, kepala sekolah bersama guru-guru lainnya berinisiatif mengantar korban keracunan ke rumah sakit Undata untuk mendapat perawatan medis.

Pantauan Radar Sulteng (JPNN Group) di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah Undata, puluhan siswa SDN 15 dari kelas II sampai kelas IV memadati tempat tidur di UGD, beberapa korban terlihat muntah-muntah, beberapa siswa lainnya lemas dan tidak sadarkan diri. Karena padatnya di dalam ruang UGD, beberapa siswa lainnya terpaksa dirawat di ruang depan UGD.

Tampak beberapa guru menemani siswa yang keracunan dan beberapa orangtua siswa juga sudah terlihat berada di UGD menemani anak-anak mereka. Bahkan beberapa guru juga ikut dirawat karena keracunan makanan. Data yang dihimpun siswa yang dirawat di UGD Undata berjumlah sekitar 21 siswa dan seorang guru.

Salah seorang siswa kelas V, Fauzia menuturkan ia mendapatkan bungkusan makanan nasi kuning dari pembagian makanan oleh salah seorang teman mereka yang berulang tahun. Fauzia mengaku hanya memakan beberapa sendok saja. Tidak lama kemudian terasa sudah mual dan langsung melaporkannya pada guru. "Saya cuma makan dua sendok saja itu nasi kuning. Tidak lama saya sudah rasa pusing dengan rasa muntah," ujarnya sembari menahan muntah.

Senada dengan itu salah seorang guru SDN 15 yang juga korban, Oce (45) mengatakan, ia juga hanya makan beberapa sendok saja makanan yang dibagikan. Karena rasanya aneh dan tidak nyaman, ia memutuskan tidak menghabiskan makanan tersebut. Tidak lama kemudian, iapun merasa mual, pusing disusul dengan  muntah-muntah. "Memang waktu saya makan, rasa nasi kuningnya lain-lain seperti sudah amis. Makanya saya tidak habis hanya sekitar dua sendok. Pokoknya semua yang makan nasi kuning keracunan," katanya sembari mengarahkan kepalanya ke atas karena pusing.
 
Salah seorang orangtua siswa, mengaku kaget ketika mendapatkan informasi dari guru anaknya, bahwa anaknya bersama teman-temannya yang mengikuti kegiatan English Camp keracunan makanan dan sudah dirawat di rumah sakit Undata. Mendapat informasi itu ia bergegas mendatangi rumah sakit. "Saya sudah dapat anak saya lemas begini dan sudah diinpus tangannya. Ini sudah lemas dan tertidur, dari tadi muntah-mutah," ujar seorang ibu berjilbab sambil mengusap kepala anaknya yang terbaring lemas.

Wakil Kepala SDN 15, Anton yang mendampingi korban keracunan di UGD Undata saat dikonfirmasi, mengatakan sebelum kejadian keracunan massal terjadi terhadap siswa SDN 15 yang mengikuti English Camp, siang sekitar pukul 12.00 salah seorang siswa yang kebetulan  berulang tahun membawa puluhan bungkus makanan nasi kuning dan dibagikan kepada semua perserta dan juga beberapa guru.

Setelah beberapa menit mengonsumsi makanan pembagian itu, siswa-siswa pusing, mual sampai ada yang muntah-muntah. Melihat ada gejala keracunan seluruh siswa dan beberapa guru dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. "Kebetulan yang keracunan ini ada kegiatan English Camp dan mereka kemping di sekolah. Ada salah seorang siswa yang ulang tahun dan orangtua membawa makanan dan dibagikan ke semua siswa peserta English Camp. Habis makan nasi kuning itu sudah ada yang pusing, mual dan muntah-muntah," terangnya.

Terpisah pihak Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Palu, melalui Kepala Seksi Penyuluhan dan Informasi, Drs M Jabbar Apt, dikonfirmasi via ponsel, mengaku telah mendapat laporan tersebut. Bahkan sekitar pukul 17.00 pihak BPOM Palu telah menerima sample makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan untuk dilakukan pengujian laboratorium. "Sore jam 5 ada beberapa guru membawa sample makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan siswa. Kami sudah terima dan akan dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui penyebab keracunannya," pungkas Jabbar.   (ron)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Warga Dibacok dan Ditombak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler