Makanan Berbahan Dasar Daging Babi Dilarang Masuk Wilayah Bali

Minggu, 22 Desember 2019 – 12:29 WIB
Daging babi. Foto : Pixabay

jpnn.com, DENPASAR - Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar mengawasi barang bawaan wisatawan domestik maupun mancanegara yang berbahan dari daging babi.

Ini untuk mencegah makanan berbahan babi dari luar daerah atau luar negeri masuk ke Bali dalam upaya mencegah penyebaran penyakit demam babi Afrika pada ternak babi.
??????
"Memang sesuai peraturan perkarantinaan, itu kan punya kewenangan mengawasi sampah, bangkai hewan dan produk-produk yang ada kandungan hewannya dari pesawat dan kapal. Tentu nantinya ada penanggung jawab yang bertugas untuk melakukan pemusnahan dari makanan yang ada babinya itu," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Putu Tarunanegara saat dihubungi melalui telepon dari Denpasar, Minggu.

BACA JUGA: Tercatat 27 Ribu Babi Mati karena Kolera di Sumut

"Kami yakinkan benar dari penumpang yang traveling ke Bali untuk tidak membawa makanan seperti burger berbahan babi ke Bali ataupun makanan kecil lainnya yang lainnya. Kalau sampai lolos dan sampai itu makanan dibawa ke hotel, vila, terus tidak habis dan dibuang ke tempat sampah dan diambil peternak babi, inilah risikonya," imbuhnya.

Balai Karantina, menurut dia, bekerja sama dengan Bea Cukai dalam mengawasi barang-barang yang masuk ke Bali melalui bandara maupun pelabuhan.
???????
Dia menambahkan, risiko masuknya makanan berbahan babi melalui kapal pesiar cukup tinggi dan menurut hasil pemeriksaan di lapangan sampah produk olahan babi dari sarana transportasi termasuk kapal pesiar masuk ke tempat pembuangan akhir sampah.

BACA JUGA: Australia Minta Warganya Tak Membawa Masuk Produk Babi dari Indonesia

"Ini juga kami awasi dan kami juga akan melakukan koordinasi dengan pihak KSOP dan agen. Tentu akan dipastikan, ya bayangkan, itu sampah turun dari kapal laut pun kita kawal sampai di TPA dan kita pastikan dibakar dan tidak sampai ke peternak babi," kata Putu.

Dia mengatakan bahwa sosialisasi mengenai penularan penyakit demam babi Afrika dan upaya pencegahannya juga terus dilakukan ke para pemangku kepentingan terkait.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Duet Ahok dan Jokowi Hingga FPI Ogah Perpanjang SKT

Selanjutnya dia berharap pemanfaatan insinerator di bandara bisa maksimal sehingga sampah yang mendatangkan risiko bahaya bisa ditangani tuntas di lingkungan bandara.

"Sehingga tidak perlu sampai keluar bandara, jadi hanya dibakar dan dimusnahkan di dalam bandara sehingga memimalisir risiko," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler