MAKI Dorong Seluruh Elemen Bangsa Bersatu Hadapi Serangan Balik Koruptor dengan Cara Ini

Senin, 06 November 2023 – 19:05 WIB
Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengajak seluruh elemen bangsa bersatu menghadapi serangan balik koruptor dengan memberantas korupsi dan makelar kasus. Foto: Antara/IC Senjaya

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyampaikan sudah saatnya seluruh elemen bangsa untuk bersatu memberantas korupsi dan memberantas makelar kasus (markus).

Hal ini disampaikan Boyamin menyikapi banyaknya serangan balik koruptor di tengah tahun politik akhir-akhir ini.

BACA JUGA: Kedekatan Celine Evangelista & Jaksa Agung Terungkap di Sidang Korupsi, Faktanya Begini

Seperti diketahui, akhir-akhir ini media ramai menyoroti terkait Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus menetapkan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasih menjadi tersangka korupsi hasil pengembangan perkara korupsi BTS di Kemenkominfo.

Selain itu juga adanya tuntutan pidana penjara yang berat sesuai perbuatan terhadap Jhony G Plate, Galumbang Menak dan Ahmad Anang Latief.

BACA JUGA: Jaksa Agung Ingatkan Jajarannya, Gantung Perkara Bisa Bikin Citra Buruk Buat Kejaksaan

Ada lagi, Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin diserang karakternya melalui tuduhan menyakitkan punya hubungan gelap dengan janda cantik seorang figur publik yang terungkap di persidangan kasus korupsi tambang di Sulawesi Tenggara.

"Ini ironis di tengah gencarnya Jaksa Agung melakukan penindakan korupsi, ada juga agenda tersembunyi dari para koruptor untuk serang balik kepada aparat penegak hukum di tengah kondisi tahun politik yang penuh dengan berita intrik dan hoaks," kata Boyamin Saiman dalam keterangannya, Senin (6/11).

Dia mendorong Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk konsisten meneruskan perjuangan memberantas korupsi.

"Jangan mundur pak Jaksa Agung, karena tindak pidana korupsi menyengsarakan rakyat," tegasnya.

MAKI yakin untuk saat ini persepsi publik percaya kepada kinerja Jaksa Agung Burhanudin dalam penegakan hukum dan memimpin korps Adhyaksa.

Tentunya, koruptor dan gerombolannya kepanasan dan menyerang aparat penegak hukum dari berbagai sisi, dan bila tidak jernih berpikir masyarakat akan bias memandang persoalan ini.

"Karena bisa saja info hoaks diolah menjadi seolah-olah benar," ujarnya mengingatkan.

Apalagi, lanjut Boyamin, dengan praktek-praktek memanfaatkan suatu organisasi untuk mendorong isu ke publik melalui unjuk rasa dengan pesan demosi terhadap Jaksa Agung.

"Oleh karena itu, atas terjadinya hal-hal tersebut saya selaku praktisi hukum prihatin sekaligus berjuang untuk ikut meluruskan dan memilah mana informasi yang benar dan mana yang salah terkait informasi-informasi yang berkembang di masyarakat," tegas Boyamin.

Upaya lainnya, kata Boyamin, MAKI terus mendorong penyelesaian perkara tipikor secara transparan, dan berharap para koruptor untuk berhenti melakukan manuver yang merugikan upaya penegakan hukum yang sedang dilakukan.

"MAKI juga akan untuk terus kritis melalui jalur praperadilan dalam rangka mendukung Jaksa Agung dalam pemberantasan korupsi secara tegas dan tidak tebang pilih," pungkasnya. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler