Makin Kuat Indikasi SBY Ingin Lengserkan Anas

Rabu, 13 Juni 2012 – 19:49 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum mencium tangan Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono.

JAKARTA - Pengamat politik dari CSIS, J.Kristiadi mengungkapkan makin kuatnya indikasi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal melengserkan Anas Urbaningrum dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat (PD). Indikasi itu terlihat dari berkumpulnya para pimpinan DPD Provinsi PD se-Indonesia di kediaman SBY di Cikeas Selasa (12/6) malam yang dilanjutkan dengan pertemuan Forum Pendiri PD di Hotel Sahid Jakarta, Rabu (13/6) tanpa mengundang Anas.

”Prosesi tersebut indikasi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (SBY) sedang berusaha membersihkan struktur kepartaian termasuk menurunkan Anas Urbaningrum dari jabatan Ketua Umum partai. Ini interprestasi saya. Gejalanya jelas,” kata Kristiadi, Rabu (13/6) di gedung DPR, Jakarta.

Menurutnya, jika pertemuan hanya sekedar konsolidasi lazimnya harus Anas selaku ketua umum. Menurut Kristiadi, tidak diundangnya Anas itu menunjukkan SBY menyadari bahwa ternyata mantan Ketua Umum PB HMI itu memiliki akar kuat di internal PD.  ”Makanya SBY melakukannya secara perlahan-lahan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Kristiadi mengatakan, meski bukan hal biasa dalam praktik parpol namun langkah SBY itu sebenarnya wajar dalam proses politik.  ”Dalam konteks PD, hal itu merupakan cara SBY untuk mengeliminir anasir-anasir yang menyebabkan penurunan suara partai seperti dinyatakan dalam survei-survei. Setelah melakukan restrukturisasi di Fraksi Demokrat, SBY mulai membangun lagi pengaruh dirinya. Dengan langkah-langkah ini, SBY menekankan bahwa dia akan kembalikan politik etis bermartabat,” ulasnya.

Apakah langkah SBY yang tidak mengundang Anas itu etis dalam proses politik? Kristiadi meyakini antara SBY dan Anas sudah sama-sama paham dan terikat dalam gentlemen agreement.

”Maksudnya, mekanisme partai untuk menurunkan Anas, apabila ditemukan menjadi faktor penghancur partai, dilakukan lewat langkah yang perlahan-lahan. Artinya, soal etis atau tidaknya langkah SBY sudah tidak akan dipersoalkan Anas lagi,” ucapnya.

Ditambahkannya pula, memang sudah saatnya SBY membersihkan partainya tak terkecuali kerabat dekatnya yang dianggap bermasalah. Sementara terkait risiko penurunan suara PD apabila struktur partai diruntuhkan,Kristiadi menilai hal itu sebuah kenyataan yang wajar.

”Tapi juga merupakan berkah di masa depan buat PD. Mungkin saja 2014 nanti  raihan suaranya memang turun. Tapi bisa berganda di pemilu berikutnya. Sepanjang negara masih ada, PD masih bisa berkembang ke depan,” tegasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Kantongi 5 Nama Calon Pendamping Gatot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler