Makin Ngeri, KKB Tembak Pesawat pada Jumat Pagi

Jumat, 13 Mei 2022 – 10:52 WIB
Mess PT MTTdi Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua yang dibakar KKB, Jumat (22/4/2022). (ANTARA/Dokumen Pribadi)

jpnn.com, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembaki pesawat kargo milik Asian One beberapa saat lalu.

Pesawat kargo tersebut ditembak KKB pada Jumat (13/5) sekitar pukul 10.00 WIT saat hendak mendarat di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

BACA JUGA: Nober Dibantai KKB, Kejam, Mayatnya Dibuang di Tempat Ini

Kantor Berita Antara melaporkan, Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Aminggaru Ilaga, Herman Sujito mengakui memang telah terjadi insiden KKB tembak pesawat yang hendak mendarat.

Selama Januari-Maret 2022, KKB tercatat telah melakukan tujuh aksi kekerasan hingga mengakibatkan 13 orang korban tewas.

BACA JUGA: KKB Tembak Seorang Sopir di Distrik Ilaga, Kapolres Langsung Turun Tangan

Pada Rabu (17/4), prajurit TNI di Pos TK Quari Atas Yonif R 431/SSP Distrik Kenyam berhasil menggagalkan upaya aksi kekerasan dari KKB di Kabupaten Nduga, Papua.

Sebelumnya, pengamat kebijakan publik Jerry Massie meminta Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa untuk serius dalam memberantas aksi KKB di Papua.

BACA JUGA: Jelang Bertinju, Tubuh Nikita Mirzani Diasuransikan, Oh Bagian Termahal Itu

"Saya kira harus ada keseriusan dari Panglima TNI Andika Perkasa. Ingat, Papua juga bagian penting dari Indonesia dan mereka juga penyumbang penerimaan domestik bruto (PDB) untuk negara kita," kata Jerry dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Jerry, perlu ada pendekatan dan lobi agar situasi dan kondisi di Papua stabil, aman, dan kondusif.

Dia mengatakan, saat dilantik menjadi Panglima TNI, Jenderal Andika berjanji akan memperbaiki penanganan konflik di Papua.

Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) itu, pendekatan melalui aspek budaya bisa dilakukan dan dianggap sangat ampuh.

Dikatakan, masyarakat Papua pada dasarnya adalah orang baik, sehingga upaya pendekatan itu dapat dilakukan lewat para kepala suku dan tokoh agama untuk membantu sosialisasi.

"Pentingnya masuk lewat budaya persuasif, sebetulnya jangan ada ancaman dan tindakan sporadis. Ingat, anak Papua bagian NKRI dan perlu dijaga," katanya.

“Komunikasi dan diplomasi budaya juga harus terus dikedepankan. Pemerintah harus mengetahui dan memahami kenapa terjadi gejolak dan pergolakan di Papua,” ujarnya.

Setidaknya, Pemerintah pusat harus mengetahui akar masalah karena tidak ada asal kalau tidak ada api.

“Pada dasarnya, banyak dari orang Papua hanya mempertahankan hak dan tanah mereka,” tambahnya.

Saat dilantik menjadi Panglima TNI, Jenderal Andika berjanji akan memperbaiki penanganan konflik di Papua, serta mengevaluasi dan mengubah strategi dalam menjaga keamanan NKRI.

"Papua pasti kami akan perbaiki karena saya ingin menggunakan peraturan perundangan, sehingga jangan sampai kita ini melakukan tindakan atau mengambil hak orang lain," kata Andika saat pelantikan pada 17 November 2021. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler