jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Donald Trump pada Jumat (23/8) mendesak perusahaan-perusahaan Amerika Serikat untuk keluar dari Tiongkok setelah Beijing menyatakan akan memberlakukan tarif balasan senilai 75 miliar dolar AS (sekitar Rp1,07 kuadriliun) atas barang-barang dari Amerika Serikat.
Pergerakan itu memicu ketakutan bahwa perang dagang yang memanas di antara AS dan Tiongkok akan menyebabkan perekonomian global jatuh ke dalam resesi.
BACA JUGA: Dosa Masa Lalu Rusak Hubungan Jepang - Korsel
Trump mengatakan di Twitter bahwa dia akan mengambil langkah untuk menanggapi rencana terbaru Beijing tersebut soal pengenaan tarif.
BACA JUGA : Trump Makin Serampangan, Menlu Iran: Kami Juga Bisa!
BACA JUGA: Trump Makin Serampangan, Menlu Iran: Kami Juga Bisa!
Presiden AS selama ini menuduh Tiongkok melakukan praktik perdagangan yang tidak adil.
Dia juga berupaya mencapai kesepakatan yang akan menyeimbangkan hubungan kedua negara dan dengan memberi keuntungan bagi perusahaan dan tenaga kerja AS.
BACA JUGA: Ekonomi Terancam Goyah, Trump Tetap Keras Kepala
"Kita tidak memerlukan China dan, terus terang saja, kita akan lebih baik tanpa mereka. Uang dengan jumlah sangat besar yang dikumpulkan dan dicuri oleh Tiongkok dari Amerika Serikat, setiap tahun, selama berpuluh-puluh tahun, akan dan harus DIHENTIKAN," cuit Trump.
"Perusahaan-perusahaan hebat kita, karena itu, diperintahkan untuk segera mencari alternatif selain China, termasuk dengan membawa kembali perusahaan-perusahaan Anda ke tanah air dan membuat produk-produk di AS."
BACA JUGA : Donald Trump Tidak Terima India dan Tiongkok Disebut Negara Berkembang
Belum ada kejelasan soal kewenangan hukum apa yang akan digunakan Trump untuk mewajibkan perusahaan AS menghentikan kegiatan di Tiongkok atau berhenti menggunakan produk dari negara itu.
Trump juga mengatakan bahwa dia memerintahkan perusahaan layanan pengiriman seperti FedEx, Amazon.com Inc, UPS dan Layanan Pos AS untuk menemukan dan menolak semua pengiriman obat bius pereda rasa nyeri ke Amerika Serikat.
Tiongkok pada Jumat mengatakan akan menerapkan tarif balasan senilai 75 miliar dolar atas barang-barang AS, dengan pertama kalinya mengincar minyak mentah.
Negeri Tirai Bambu itu juga menyatakan akan memperbarui pajak-pajak hukuman atas produk otomotif buatan AS. (reuters/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinyal Donald Trump soal Pendampingnya di Pilpres AS 2020
Redaktur & Reporter : Natalia