jpnn.com, DENPASAR - Sampai saat ini belum ada kepastian tentang figur yang akan diusung PDI Perjuangan untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018. Namun, politikus senior PDIP di Bali, Ketut Kariyasa Adnyana meyakini partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu akan mengusung nama I Wayan Koster.
Adnyana menyatakan, Megawati pasti akan merekomendasikan Koster sebagai calon gubernur Bali dari PDIP. Menurutnya, rekomendasi itu tinggal menunggu hari baik.
BACA JUGA: Kode dari Gus Ipul: Mainkan, Nas!
“Saya yakin 90 persen lebih, rekomendasi diberikan ke Pak Koster. Bu Mega punya feeling politik kuat, karena itu yang diberi rekomendasi hampir pasti Pak Koster,” ujarnya Adnyana seperti diberitakan Radar Bali.
Anggota DPRD Bali dari PDIP itu menambahkan, setidaknya ada tiga alasan sehingga dia meyakini rekomendasi dari Megawati akan turun ke Koster. Pertimbangan pertama karena Koster mendapat dukungan resmi dari DPC PDIP se-Bali untuk menjadi bakal calon gubernur.
BACA JUGA: Megawati ke Surabaya demi Jaring Masukan untuk Pilgub Jatim
Adnyana menjelaskan, dukungan dari seluruh DPC PDIP se-Bali itu merupakan modal penting untuk menggerakkan mesin PDIP dalam menghadapi pilgub. Sebagai contoh pada Pilgub Bali 2013, calon yang diusung PDIP hanya kalah tipis dari incumbent.
Alasan kedua karena Koster udah tiga periode menduduki kursi DPR RI. Bahkan, Pileg 2014 lalu Koster meraih suara terbanyak sebagai caleg DPR RI dari Bali.
BACA JUGA: Sekjen PDIP Beber Persahabatan Megawati dengan Dahlan Iskan
Pertimbangan ketiga, Koster sudah dipercaya Megawati Soekarnoputri, sebagai pucuk pimpinan PDIP di Bali. “Dengan posisi sebagai ketua DPD PDIP Bali, setidaknya Pak Koster paling berhak mendapat rekomendasi,” papar pria yang juga sudah tiga periode menjadi anggota dewan itu.
Lantas, siapa yang cocok mendampingi Koster untuk Pilgub Bali? Adnyana langsung meenyebuy nama Cok Ace.
Adnyana mengatakan, memilih Cok Ace sebagai calon wakil gubernur pendamping Koster merupakan pilihan paling realistis bagi PDIP. Sebab, Cok Ace meski bukan orang parpol tapi memiliki dukungan sosial.
“Kalau mau irit biaya, bisa saja kami koalisi dengan Golkar. Tapi, perjalanan nanti ada gerbong lain masuk, itu yang susah,” tandasnya.(rb/san/mus/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader PDIP Mau Menang Pilkada? Nih Ingat Pesan Bu Mega
Redaktur & Reporter : Antoni