Makna Isra Mikraj di Tahun Politik Buat Agustiar Sabran PDIP

Minggu, 19 Februari 2023 – 14:58 WIB
Politikus PDIP Agustiar Sabran menghadiri peringatan Isra Mikraj di kantor Gubernur Kalteng. Foto: source for JPNN

jpnn.com - PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPR RI Agustiar Sabran mengatakan Isra Mikraj telah memberikan inspirasi buat umat.

Isra Mikraj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa, langsung ke Sidratulmuntaha (di langit ke tujuh) pada malam hari. Di sanalah momen Nabi Muhammad menerima perintah salat lima waktu.

BACA JUGA: Aplikasi MPP Wujud Adaptasi PDIP terhadap Dunia Digital

Menurut Agustiar, perintah salat lima waktu dari Allah kepada Nabi Muhammad memiliki implikasi untuk menjadikan umat Islam sebagai sosok yang memiliki akhlak baik.

Agustiar menyampaikan hal itu saat menghadiri peringatan Isra Mikraj di kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Sabtu (18/2).

BACA JUGA: Menteri Jokowi Ini Resmi Jadi Kader PDIP, Siapa Dia? Ribuan Kader Menyambut

Acara itu digelar oleh Dewan Adat Dayak (DAD), Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) dan Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) Kalteng.

“Isra Mikraj adalah insipirasi bagi umat. Manusia tidak boleh tergila-gila dengan dunia. Di langit, etalasenya jauh lebih banyak dan indah ketimbang apa yang ada di dunia ini," kata Agustiar.

BACA JUGA: Pesan Agustiar Sabran untuk Insan Pers, Singgung soal Keseimbangan Negara

Ketua Dewan Adat Dayak Kalteng itu juga menilai, hikmah Isra Miraj di tahun politik ini sangat penting.

"Siapa pun berhak melakukan perjalanan duniawi. Namun, perlu didampingi pula dengan perjalanan spiritual. Perjalanan duniawi tanpa diimbangi spiritual itu akan mentok. Kehidupan bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat," tuturnya.

Politikus PDIP itu menjelaskan bahwa Isra Mikraj telah diimplementasikan partainya, yakni dengan selalu mengingat Allah saat berupaya menyejahterakan masyarakat dan menjaga semangat gotong royong di tengah era globalisasi seperti saat ini.

"PDIP tidak di kiri, tidak di kanan. Kami di tengah. Memperjuangkan kesejahteraan rakyat," kata Agustiar.

"Agama hadir dengan misi membebaskan manusia dari segala belenggu keburukan, kejahatan, dan kerusakan moral. Agama dan kemanusiaan bukan untuk dihadap-hadapkan, apalagi dibeda-bedakan," imbuhnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler