Mako Brimob Siaga I, 600 Personel Disiagakan

Rabu, 06 Juli 2016 – 07:20 WIB
Ilustrasi. FOTO: JAWA POS GROUP

jpnn.com - MALANG - Ledakan bom di Mapolrestabes Solo yang terjadi dalam waktu berdekatan dengan teror bom di Madinah membuat seluruh jajaran petugas keamanan meningkatkan status kewaspadaan. Misalnya, yang dilakukan di Markas Komando Detasemen B Pelopor Ampeldento, Malang, Selasa (5/7). 

Instansi tersebut menyiagakan tim penjinak bom (jibom) maupun lawan teror (wanteror). Secara keseluruhan, ada sekitar 100 pasukan dari 600 anggota Brimob yang disiagakan.

BACA JUGA: Badrodin dan Tito Rencananya Salat Ied Bareng

Wakil Komandan Detasemen B Pelopor Ampeldento Kompol Santoso mengatakan, pihaknya telah menyiagakan pesukannya terkait dengan peristiwa tersebut. ''Malam ini kami siapkan dua tim jibom dan dua tim wanteror," ungkapnya.

Peningkatan status siaga tersebut, menurut Santoso, merupakan bentuk antisipasi mereka jika sewaktu-waktu terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. ''Tidak hanya untuk wilayah Malang Raya, tapi jika dibutuhkan luar wilayah, kami siap," imbuhnya.

BACA JUGA: Selamat Idul Fitri, Ini Pesan Pak Jokowi

Sebagai bentuk koordinasi, satu peleton pasukan melaksanakan apel di halaman Mako Brimob. Pasukan tersebut terdiri atas tim jibom, wanteror, dan tim patroli lengkap dengan kendaraan penjinak bom dan baracuda. Dalam apel tersebut, Wakaden mengimbau pasukan Brimob agar selalu siaga ketika terjadi sesuatu.

Menyikapi teror bom di lingkungan Mapolresta Solo, tim Brimob juga meningkatkan pengawasan terhadap keamanan wilayahnya. Mulai kemarin pagi, semua kendaraan yang masuk diperiksa untuk memastikan agar wilayah mereka tetap aman. ''Kami menggunakan metal detector dan mirror sesuai dengan standar antisipasi," jelas Santoso.

BACA JUGA: Simak! Ini Analisa Motif Serangan Bom Solo dari Alumnus Mindanao

Salah satu antisipasi kewaspadaan, lanjut Santoso, adalah mengetati pengawasan penerimaan tamu yang masuk wilayah Brimob. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Misalnya, Supriadi, orang tua anggota Brimob yang tinggal di kompleks perumahan tersebut, harus meluangkan waktunya sedikit lebih lama daripada biasanya. 

Selain menunjukkan kartu identitas, laki-laki paro baya tersebut harus membongkar barang bawaannya di pos penjagaan. ''Tidak apa-apa, demi keamanan silakan saja," katanya. 

Supriadi bersama istrinya datang ke kompleks perumahan Brimob untuk mengunjungi anak dan cucunya yang tinggal di sana.

Lebih lanjut, Santoso mewanti-wanti agar kewaspadaan itu tidak hanya berlaku di kalangan aparat keamanan, tapi juga masyarakat secara keseluruhan. ''Tingkatkan kewaspadaan, jangan terlena dengan hiruk-pikuk lingkungan sekitar," ujarnya.

Dia menambahkan, masyarakat harus segera melapor kepada pihak yang berwajib jika menemui orang maupun peristiwa mencurigakan. ''Yang jelas selalu siaga," imbuhnya. (iik/c7/ai)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prajurit TNI Penjaga Perbatasan Terima Bingkisan Lebaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler