jpnn.com, JAKARTA - Keumalahayati/Malahayati sebagai sosok Laksamana wanita pertama dunia menginspirasi TNI Angkatan Laut (TNI AL) khususnya Srikandi-Srikandi Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal). Terutama dalam mengembangkan kekuatan dan kemampuannya sebagai pemimpin pertahanan dan keamanan negara di laut.
Keumalahayati sosok wanita yang di sebut sebagai pahlawan nasional berasal dari Nangroe Aceh Darussalam ini menjadi tonggak sejarah berdirinya TNI AL. Namanya diabadikan untuk nama kapal perang jenis korvet yaitu KRI Malahayati-362 yang memperkuat TNI AL sejak tahun 1980.
BACA JUGA: Kowal dan Polwan Kompak Ngamen Bareng Termasuk Brigadir Mei Suci
Selain itu, menjadi salah satu nama Gedung Pusat Latihan Elektronika dan Kendali Senjata (Puslatlekdalsen) di Komando Pengembangan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal).
Kegagahannya dalam memimpin Pasukan Angkatan Laut telah menginspirasi TNI AL bekerja sama dengan Gema Citra Nusantara (GCN) menggelar pementasan Keumalahayati Laskar Inong Balee The Music yang akan digelar di Taman Ismail Marzuki pada Sabtu, (19/3), mendatang dengan harapan dapat meningkatkan jiwa nasionalisme, kejuangan dan jiwa maritim generasi muda.
BACA JUGA: Inilah Atlet Menembak TNI AL Peraih Piala Danpaspampres 2022
Jelang pamentasan, Rabu (16/03) kemarin, dilaksanakan webinar yang dibuka oleh Ketua Umum GCN Mira Arismunandar dengan mengangkat tema "Keumalahayati: Sang Inspirasi", dan diikuti masyarakat umum, komuniti seni serta para Kowal seluruh Indonesia.
Dengan menghadirkan narasumber Perwira Tinggi (Pati) Wanita TNI AL Laksamana Muda TNI Wiwin Dwi Handayani ini memaparkan jejak historis Keumalahayati sebagai Panglima perang yang hebat dan sosok lengkap emansipasi wanita yang ahli strategi sekaligus ahli diplomasi.
Di masa sekarang TNI AL telah memiliki 14 Perwira Tinggi (Pati) dengan pangkat Laksamana Pertama hingga Laksamana Muda.
Pencapaian prestasi tersebut tidak lepas dari sosok Laksamana Malahayati yang mampu menjadi sosok emansipasi wanita yang ahli strategi sekaligus ahli diplomasi, dan membangun kemampuan pengendalian laut serta interdependensi keamanan maritim.
Webinar dengan moderator Karina Soerjanatamihardja juga menghadirkan narasumber Sutradara Musikal “Keumalahayati : Laskar Inong Balee”, Teuku Rifnu Wikana, Budayawan Kesenian Nangroe Aceh Darussalam Marzuki Hasan, serta Karissa Soerjanatamihardja sebagai pemeran Kemumalahayati, dihadiri Kepala Dinas Sejarah TNI Angkatan Laut (Kadisjarahal) Laksma TNI Supardi, Sekdisjarahal, dan para Kasubdis Disjarahal.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich