Malam Ini, Airlangga Hartarto dan Para Ulama Mengenang Kiai Ageng Gribig

Kamis, 15 September 2022 – 16:39 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Ricardo

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bakal berzikir dan berselawat di di Jatinom, Klaten, Kamis (15/9) malam ini, bertepatan dengan haul Kiai Ageng Gribig.

Menko kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1962 itu akan hadir bersama dengan Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, KH Agus Ali Masyhuri (Gus Ali), dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Nusron Wahid.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Hadiri IPEF, Pakar: Momentum Diplomasi Politik dan Ekonomi

"Beliau (Airlangga Hartarto) memang rutin menggelar haul untuk leluhurnya, Kiai Ageng Gribig, agar nilai atau spirit perjuangannya terus menginspirasi," kata Nusron Wahid pada Kamis sore.

Zikir dan selawat akan digelar di Oro-oro Yaqowiyyi, depan Pasar Jayinom, dan disiarkan langsung melalui YouTube pada akun Majelis Ahlul Hidayah.

BACA JUGA: Airin: Airlangga Hartarto Presiden Target Realistis

Nusron yang juga pimpinan Majelis Ahlul Hidayah mengungkapkan tema haul kali ini adalah Malam Grebeg Sebaran Apem Yaa Qowiyyu "Winayang Bajra Thrustaning Rat".

Tradisi sebaran apem yang diadakan di Desa Jatinom, Klaten dalam haul Ageng Gribig diselenggarakan Jumat terakhir pada bulan Safar.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Diharapkan Tampil Sebagai Figur yang Merakyat

Kebiasaan tersebut dikaitkan dengan kisah Kiai Ageng Gribig, yang dipercaya sebagai juru dakwah dari Wali Songo, keturunan Raja Bhrawijaya V dari Keraton Majapahit, ketika melakukan ibadah haji ke Mekkah dan di sana ia mendapatkan apem yang ketika dibawa sampai ke Jatinom dibagikan kepada anak-anakny.

Namun, karena yang dibawa hanya tiga buah apem dan kurang, maka Ageng Gribig meminta kepada Allah agar apem tersebut bisa berlipat jumlahnya.

Saat memohon kepada Allah, Kiai Ageng Gribig mengucap 'ya qowiyu' yang bermakna memohon kekuatan.

Mendengar wirid dari Kiai Ageng Gribig, istrinya membuat apem agar bisa dibagi-bagikan. Sejak saat itu, masyarakat setempat mengenangnya dengan membuat apem dan berdoa demi keselamatan.

"Selain takzim kepada beliau sebagai ulama besar penyebar Islam di tanah Jawa, dan juga tokoh pejuang, Pak Airlangga Hartarto sebagai salah satu keturunannya dan saat ini diberikan amanah di pemerintah, tentu berkepentingan agar tradisi-tradisi semacam ini bisa dijaga dan memberikan spirit yang positif bagi masyarakat," kata Nusron. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler