jpnn.com, SOLO - Dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo bakal melakoni debat terbuka, Jumat (6/11) malam.
Mereka akan adu visi dan misi.
BACA JUGA: Bajo Si Penantang Gibran Bin Jokowi Berani Buka Data, Luar Biasa
"Persiapan sudah matang. Saya sudah bikin list pertanyaan apa saja untuk dilempar kepada beliau berdua (paslon Bagyo-Supardjo),” kata Gibran, putra Presiden Jokowi itu.
Sikap optimistis juga diungkapkan pasangan Bagyo (penjahit) dan Supardjo (ketua RW).
BACA JUGA: Ini Daftar Juru Kampanye Mas Gibran di Solo, Ada Nama Sandiaga Uno dan Bu Mega
"Visi dan misi sudah kami siapkan jauh-jauh hari. Sudah tiga kali simulasi terkait pemahaman dan penajaman program-program yang akan kami sampaikan pada debat nanti,” ujar Supardjo
Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti mengatakan, pada pertemuan Rabu (4/11) malam lalu, dua pasangan calon yang hadir sudah menyepakati rundown acara debat publik.
BACA JUGA: Inilah Calon Lawan Anak Presiden di Pilkada Solo, Duet Penjahit dan Ketua RW
Termasuk mekanisme debat. Di mana ada perbedaan dengan debat-debat dengan daerah lain.
“Porsi debat antarpaslon atau menyanggah lebih banyak. Sumber pertanyaan ada tiga. Yakni, dari tim penyusun debat, aspirasi masyarakat yang ditayangkan lewat video dan dari paslon,” ujar Nurul.
Kedua paslon juga sepakat soal protokol kesehatan selama debat. Di mana masing-masing paslon hanya didampingi empat orang.
Kedua paslon akan beradu visi misi dengan penekanan pada masalah pandemi dan penanganannya.
Terkait pengamanan debat, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menuturkan, pihaknya sudah menyurati kedua belah pihak. Baik para paslon, parpol, maupun tim sukses.
“Karena kerumunan massa di tengah pandemi ini sangat rentan, maka kami melarang massa pendukung melakukan konvoi atau pengerahan massa, baik di dalam maupun luar ruangan," ujarnya
Kapolresta mengimbau tidak ada nonton bareng.
Para pendukung diminta mengakses siaran langsung debat terbuka itu melalui siaran televisi di rumah masing-masing. Sebab, agenda ini bisa dilihat secara live streaming dan disiarkan salah satu stasiun televisi swasta
“Apabila masih ada yang melanggar, kami sudah berkoordinasi dengan Bawaslu Surakarta. Bagi kubu yang melanggar akan diberi peringatan terlebih dahulu. Apabila tetap nekat akan diberi sanksi administratif. Kalau masih tidak diindahkan, akan kami proses sesuai regulasi yang berlaku,” tegas Ade.
Petugas gabungan yang disiagakan ada 250 personel. Terdiri dari 200 jajaran Polri serta 50 dari unsur TNI. Pengamanan terbagi menjadi tiga ring. Di area ruangan, sekitar gedung, dan jalan menuju lokasi debat di The Sunan Hotel Solo. (atn/bun/ria/radarsolo)
Redaktur & Reporter : Adek