jpnn.com, JAKARTA - Tidak ada satu jawaban yang jelas tentang seberapa sering Anda harus keramas.
Seperti diketahui, keramas terlalu sering bisa merusak rambut.
BACA JUGA: Keramas Tepat Bisa Memperkuat Akar Rambut
Namun, keramas terlalu sedikit pun akan memberikan efek negatif.
"Tapi secara umum, dengan mempertimbangkan semua jenis kulit dan jenis rambut, minimal seminggu sekali sudah cukup," kata Dove Hair Expert Dermatologist, Dr. Francesca Fusco, seperti dilansir laman Health, Selasa (17/4).
BACA JUGA: Jaga Jarak Saat Pakai Alat Pengering Rambut
Nah, jika Anda cenderung memiliki kulit kepala yang benar-benar berminyak, maka tidak apa-apa untuk keramas setiap hari.
"Anda bisa benar-benar menyesuaikannya dengan diri Anda sendiri dan dengan jumlah produk yang beredar di pasaran, Anda bisa memilih yang paling sesuai untuk jenis rambut dan kulit kepala Anda," tambah Fusco.
BACA JUGA: Lakukan Hal Ini Agar Rambut Anda Semakin Indah
Jika Anda menggunakan produk styling, Anda mungkin merasa perlu mencuci rambut Anda.
Jadi bagaimana Anda tahu kapan saatnya untuk keramas? Perhatikan perilaku kulit kepala Anda.
Jika Anda mengalami gatal yang tidak biasa dan jika rambut Anda memiliki aroma yang tidak menyenangkan, maka saatnya Anda harus mencuci rambut Anda.
"Area di mana rambut yang keluar dari kulit kepala bisa mulai terasa sakit akibat penumpukan sel kulit mati yang berlebih dan ada ketombe," jelas Dr. Fusco.
Selain itu, jika Anda jarang keramas, maka bakteri, ragi dan sel kulit mati akan tetap berada dikulit kepala Anda.
Dr. Fusco mengatakan bahwa hal ini bisa menyebabkan radang kulit kepala, ketombe dan bahkan folikulitis, yaitu jerawat kecil di kulit kepala.
Untuk menenangkan jerawat peradangan dan kulit kepala, Dr. Fusco merekomendasikan untuk menemui dokter kulit, yang bisa memberi resep solusi topikal setara dengan perawatan jerawat.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany