Malaysia Dalami Dugaan Pelanggaran Penembakan 3 TKI NTB

Jumat, 04 Mei 2012 – 14:01 WIB

JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus berupaya memastikan tentang penyebab tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ditembak hingga tewas oleh Polisi Diraja Malaysia. Keinginan pemerintah Indonesia itu pun direspon Pemerintah Malaysia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Michael Tenne, mengatakan pemerintah Malaysia telah membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi tersebut. "Minggu lalu tim kementrian sudah dikirim untuk kumpulkan fakta. Dalam pembicaraan, pihak kepolisian Malaysia juga sudah bentuk tim investigasi apakah (penembakan) sesuai prosedur atau tidak. Proses masih berlangsung," kata Tene kepada pers di kantor Kemlu, Jumat (4/5).
 
Dipaparkannya, Kepolisian Diraja Malaysia menyebut ketiga TKI itu terpaksa ditembak karena diduga akan merampok. Namun Pemerintah Malaysia juga belum memastikannya.

"Mereka bentuk tim investigasi internal sesuai dengan prosedur yang berlaku di Malaysia untuk melakukan investigasi apakah ada hal-hal yang terjadi di luar prosedur," ujar Tene.

Namun demikian Tene juga mangatakan, Pemerintah Indonesia tetap  melakukan investigasi sendiri. Oleh karenanya, tim dari Kemlu akan diturunkan lagi ke Malaysia untuk melakukan investigasi. Tim tersebut juga terdiri dari unsur kepolisian dan kejaksaan.
 
"Tim Kemlu yang sudah dikirim. Rencananya akan dikirim lagi ke Malaysia untuk ikuti proses lebih lanjut," sambungnya.

Seperti diberitakan, awal April lalu tiga TKI asal NTB yakni Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28) dipulangkan ke tanah air dalam keadaan tidak bernyawa. Belakangan keluarga TKI itu curiga mereka telah menjadi korban pencurian organ. Pasalnya, di tubuh tiga jenazah itu terdapat bekas jahitan di kedua mata dan memanjang di dada.

Selain itu terdapat juga jahitan vertikal dari dada menuju pusar, serta jahitan melintang di bagian bawah perut. Keluarga menduga jahitan tersebut merupakan bekas luka pencurian organ dalam seperti jantung, hati, ginjal dan kornea mata.

Namun dari hasil otopsi ulang yang dilakukan Polda NTB dan Tim Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram menemukan adanya pencurian organ. Sejumlah organ vital yang awalnya diduga hilang semuanya masih ada. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perangi Kartel Narkoba, 2 Tentara Meksiko Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler