Malaysia Gandeng Perusahaan China untuk Olah Sawit

Selasa, 26 Juli 2022 – 23:59 WIB
Tanda Buah segar (TBS) kelapa sawit di Jambi. Foto: ANTARA/Nanang Mairiadi

jpnn.com - Malaysia menggandeng perusahaan China untuk bekerja sama mengolah kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati (hydrotreated vegetable oil/HVO) dan bioavtur (sustainable aviation fuel/SAF).

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob saat membuka sebuah pameran dan pertemuan puncak komoditas agro di Kuala Lumpur, Selasa, yang diikuti secara daring mengatakan perusahaan milik pemerintah China akan bekerja sama dengan perusahaan Malaysia dan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) memproduksi HVO dan SAF tersebut.

BACA JUGA: Ini Istimewa, Merah Putih Berkibar di Kota Terlarang China, Apa Maknanya?

Total nilai penanaman modal asing langsung (FDI) dari kerja sama tersebut, menurut Ismail Sabri, mencapai enam miliar ringgit Malaysia (RM) atau setara sekitar Rp20,194 triliun.

Shanxi Construction Investment Group Co Ltd (SCIG) dan Institute of Coal Chemistry, Chinese Academy of Sciences (ICC-CAS) mewakili perusahaan China dalam kerja sama tersebut. Sedangkan dari Malaysia, ada Pengerang Maritime Industries Sdn Bhd (Benalec) dan Sabah Oil and Gas Development Corporation (SOGDC).

BACA JUGA: Jokowi Kunjungi China Sampai Jepang, Kamhar Singgung Jebakan Utang

Pembentukan pabrik HVO dan SAF pertama tersebut, menurut dia, akan mampu menawarkan 1.000 pekerjaan, serta merupakan salah satu inisiatif utama untuk mendorong sektor minyak sawit di negara tersebut menuju industri teknologi tinggi dan bernilai tambah.

"Saya berharap komoditi agro dapat membantu stabilkan ekonomi negara," ujar dia.

BACA JUGA: 4 Misi Penting Jokowi di China, Jepang dan Korea, Seluruh Rakyat Perlu Tahu

Malaysia menjadi negara produsen minyak sawit mentah (CPO) kedua terbesar di dunia setelah Indonesia, dengan total produksi mencapai lebih dari 18,11 juta ton di 2021, berdasarkan data MPOB.

Produksi CPO di Semenanjung Malaysia pada tahun yang sama mencapai 9,85 juta ton, sedangkan di Sabah dan Sarawak mencapai 8,27 juta ton.

Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan total produksi CPO di 2020 yang mencapai 19,14 juta ton dan pada 2019 yang mencapai 19,86 juta ton. Sementara di semester satu 2022, total produksi CPO Malaysia mencapai 8,27 juta ton. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler