jpnn.com, KUALA LUMPUR - Rintangan besar langsung mengadang tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung di Malaysia Masters 2019. Pebulu tangkis 19 tahun tersebut mendapat undian berhadapan dengan andalan Thailand yang merupakan unggulan keenam, Ratchanok Intanon.
Ini bisa menjadi sinyal buruk bagi Jorji, panggilan akrab Gregoria. Sebab, dalam catatan pertemuan mereka, Jorji selalu tunduk kepada Intanon. Dua kali bertemu pada tahun lalu, semuanya di babak 16 besar, Jorji selalu takluk.
BACA JUGA: 22 Pemain Pelatnas Cipayung yang Turun di Malaysia Masters
Kali pertama keduanya berduel pada Indonesia Open 5 Juli 2018. Jorji kalah dalam pertarungan ketat sampai tiga set. Kemudian, keduanya kembali berhadapan pada Japan Open 2018. Saat itu, Intanon menang telak hanya dua game 21-15, 21-13.
Selain itu, Intanon adalah juara bertahan Malaysia Masters. Dia mengalahkan unggulan pertama asal Taiwan Tai Tzu-ying dalam tiga set. ’’Begitulah drawing superseries 500 ke atas. Bisa langsung bertemu dengan unggulan,’’ kata pelatih pelatnas tunggal putri Minarti Timur melalui pesan singkat kepada Jawa Pos kemarin.
BACA JUGA: Minions Diragukan Tampil di Malaysia Masters
Dua kali juara dunia dan peraih perak ganda campuran Olimpiade Sydney 2000 tersebut menambahkan, Jorji akan sangat berat mengalahkan Intanon, pemain nomor delapan dunia. Namun, Jorji diharapkan tidak menyerah sebelum bertanding. Sebab, Minarti menyatakan sudah melakukan evaluasi atas dua kali kekalahan Jorji oleh Intanon tahun lalu.
Latihan-latihan yang selama ini digeber di pelatnas, kata Mintari, membuat Jorji lebih berkembang daripada sebelumnya. ’’Mudah-mudahan dia bisa memberikan perlawaan ketat dan kalau bisa menang. Meskipun itu bukan hal mudah,’’ tutur Minarti.
BACA JUGA: Pelatnas Cipayung Darurat Tunggal Putri
Kalau bisa menang kali ini, putaran kedua tidak terlalu sulit bagi pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, itu. Jorji punya peluang ke perempat final. Sebab, dia ’’hanya’’ akan melawan pemain yang merangkak dari kualifikasi. Nah, pada babak itulah tantangan sebenarnya akan dihadapi. Yakni, melawan unggulan pertama Tai Tz Ying.
Sebagai pelatih, Minarti tidak mematok target khusus kepada pemainnya. Semua disesuaikan dengan drawing. Siapa musuh yang didapat, itulah yang harus dihadapi. Yang terpenting adalah berusaha secara maksimal.
Jika perjuangan berat harus dilalui Jorji sejak babak pertama, hal sebaliknya terjadi kepada Fitriani. Dia punya kans untuk melaju ke babak berikutnya. Pada partai pertama ini, Fitriani akan menghadapi Yulia Yosephin Susanto alias Disha Gupta (Amerika Serikat) yang bertarung dari kualifikasi.
Pada Bangka Belitung Indonesia Masters 2018, Fitriani memang kalah oleh Yulia. Namun, jika level permainannya sama seperti saat menjadi juara di Thailand, Fitri sangat layak diunggulkan.
Jika lolos, pada babak kedua Fitri berhadapan dengan unggulan kelima asal Tiongkok He Bingjiao. Secara peringkat dunia, Fitri kalah telak. Dia masih berada di posisi ke-33, sedangkan lawan berada di posisi ke-7. ’’Setidaknya hasil juara lalu akan memberikan motivasi dan kepercayaan diri yang tinggi,’’ ujar Minarti. (feb/c19/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusarla V Sindhu Back to Back ke Final BWF World Tour Finals
Redaktur & Reporter : Adek