Maleo, Program Mobnas Hingga Kendaraan Hidrogen Rancangan BJ Habibie

Kamis, 12 September 2019 – 22:26 WIB
Ilustrasi program mobil nasional garapan BJ Habibie, Maleo. Foto: mobilmotorlama.com

jpnn.com, JAKARTA - Mendiang Prof. Dr. Ing. B.J Habibie tidak saja piawai di dunia dirgantara, sepak terjangnya ternyata hingga ke industri otomotif.

Semasa hidupnya, Presiden ke-3 RI ini pernah menjalankan program pembangunan mobil nasional Indonesia pada dekade 1990-an. BJ Habibie menamakan proyek tersebut dengan Mobil Masyarakat Murah atau Maleo.

BACA JUGA: Prestasi BJ Habibie di Batam, Mengubah Nol jadi Sejuta

Proyek tersebut dijalankan saat BJ Habibie menjadi Menteri Riset dan Teknologi, juga bersamaan dengan rencana produksi Timor.

Maleo dirancang sebagai mobil perkotaan jenia sedan kompak yang gadang ramah lingkungan dan harga murah.

BACA JUGA: Probosutedjo Juga Ikut Membangun Jejak Mobil Nasional

Tidak tanggung-tanggung, BJ Habibie merekrut 83 insinyur serta para ahli teknik Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) yang mencakup Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), PINDAD, Lembaga Elektronika Nasional (LEN), INTI, BARATA, dan Krakatau Steel.

Rancang bangun Maleo sendiri disiapkan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) bersama dengan pihak Australia, yang berpijak pada industri dirgantara.

Rancangan mobil nasional Maleo sendiri memiliki sejumlah ubahan, alih-alih sekadar melakukan rebadge. Habibie menyiapkan blue print baik rangkaian mesin hingga kaki-kaki. Maleo sendiri juga mendapatkan lisensi penuh untuk desain Rover Metro tersebut.

Sektor dapur tenaga, Maleo diungkapkan menggandeng perusahaan asal Australia dengan memanfaatkan mesin Orbital. Maleo memang dipersiapkan akan disuntikkan mesin 3 silinder berkapasitas 1.200-1.300 cc. Bahkan BJ Habibie merancang proyek masa depan melalui mesin berbahan bakar hidrogen.

Hal menarik lainnya di Maleo adalah siatem suspensinya digadang menawarkan sistem suspensi hydropneumatic. Memungkinkan pengendara menyesuaikan tinggi kendaraan sesuai beban.

Purwarupa Maleo dikerjakan dengan kolaborasi bersama Millard Design asal Australia.

Sempat disiapkan 60 unit Maleo untuk uji coba di jalan. Sayangnya, rencana ini kandas karena kegagalan pendanaan seiring krisis ekonomi 1998 membuat proyek ini gagal terwujud. Bahkan saat BJ Habibie menjabat sebagai presiden hingga hembusan napas terakhirnya, Rabu (11/9) kemarin. (mg8/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler