Mamic: Pemain Berhak Bela Negara!

Minggu, 11 Desember 2011 – 09:01 WIB

BANDUNG-Polemik dualisme kompetisi di Indonesia dan larangan bagi pemain Indonesian Super League (ISL) untuk membela timnas Indonesia yang diutarakan ketua umum PSSI, diyakini Pelatih Persib Bandung Drago Mamic hanya sementara.

Pelatih kelahiran Valjevo Kroasia ini mengharapkan jika secepatnya masalah yang terjadi dalam persepakbolaan Indonesia bisa selesaiMenurutnya jika masalah ini terus berlanjut, apa yang dilakukan Djohar sama saja membunuh masa depan sepakbola tanah air.

"Saya berharap situasi seperti ini hanyalah sementara

BACA JUGA: Sukses Besar Aspac di Laga Perdana

Jika kejadian ini terus berlanjut, ini sama saja bunuh diri bagi sepakbola Indonesia
Jadi apa yang dilakukan oleh PSSI, sangat tidak wajar jika melarang pemain di ISL bermain untuk timnas, karena pemain punya hak untuk membela negara mereka," ujarnya seperti diberitakan Radar Bandung (Grup JPNN).

Mengenai nasib keempat pilar timnas di Persib, seperti Nasuha, Hariono, Muhammad Ilham, dan Toni Sucipto, Drago mengaku bahwa dirinya sudah berbicara kepada mereka untuk tetap konsentrasi dulu membela klub, sebab yang mengontrak mereka adalah klub bukan timnas ataupun PSSI.

"Saya bicara kepada pemain saya, bahwa mereka dikontrak klub bukan timnas

BACA JUGA: BRI 3 Point Shootout di NBL Indonesia

Saya yakinkan mereka untuk fokus dulu di klub dan lupakan dulu masalah ini
Bukan hanya untuk pemain timnas yang ada di Persib, tetapi kepada seluruh pemain yang bermain untuk klubnya di ISL

BACA JUGA: Anggap Tim di ISL Mirip Barcelona

Mereka harus berjuang dulu untuk klub yang membayar mereka," ungkapnya.

Eks pelatih timnas Myanmar ini melanjutkan, sangat tidak wajar apa yang sudah dilakukan PSSI untuk melarang pemain ISL memperkuat timnas, sementara mayoritas pemain timnas baik di ajang AFF 2010 lalu dan Sea Games XXIV Jakart-Palembang November silam adalah pemain dari klub-klub peserta ISLIa mengaku heran, kompetisi sebagus ISL yang diikuti klub-klub terbaik tanah air dianggap sebagai kompetisi ilegal, sedangkan Liga Prima Indonesia yang dianggap legal tidak diikuti oleh tim yang pantas.

"Saya tidak dipahami apa yang diinginkan PSSI, karena kompetisi bagus seperti ISL diikuti oleh klub-klub besar dianggap ilegalDi satu sisi ada kompetisi legal tapi tidak ada klub yang pantas untuk ikutJelas ini menjadi tanda tanya besar, apa yang sebenarnya yang diinginkan PSSIApakah mereka lupa, jika pemain yang bermain di ISL adalah pemain timnas Indonesia selama iniSaya berharap, PSSI bisa lebih bijaksana dalam menyikapi masalah ini," pungkasnya(Ytn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngebet Melawan Barca


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler