SEMARANG – Rohmat Mujiono, anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jateng yang sempat digrebeg warga di Wonogiri beberapa waktu, namanya dicoret dari daftar calon sementara (DCS) partai tersebut.
Pada pemilu 2014, anggota Koimisi C itu sedianya mendaftarkan diri sebagai caleg DPR RI. “Pak Rohmat tidak lolos. Salah satu alasannya ya kasus kemarin (di Wonogiri, red) itu. Dia mendaftarkan diri sebagi anggota DPR RI,” kata Abdul Wahid, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah pada saat menyerahkan DCS DPRD Jateng di KPU Jateng Jalan Veteran Semarang, Senin (22/4).
Menurutnya, apa yang dilakukan Rohmat Mujiono tersebut telah mencoreng nama partai. Karenanya, DPP tidak memasukkan namanya dalam DCS DPR RI.
Keputusan mencoret nama Rohmat tersebut sebagai bentuk sanksi politik yang dijatuhkan partai kepadanya.
“Dia dianggap telah menodai partai. Itu salah satu bentuk sanksi dari partai. Tapi untuk posisinya sebagai anggota DPRD Jateng apakah akan di PAW atau tidak, itu menjadi wewenang DPP. Nanti akan dilakukan pemeriksaan terhadapnya oleh Badan Etik partai,” terang anggota DPR RI asal Dapil II Jateng itu.
Sebagaimana diberitakan, Rohmat digrebeg oleh warga saat berada di rumah seorang janda, Sel, di Dusun Mendak, Desa Ploso, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, Minggu (14/4).
Dia dan Sel diduga mempunyai hubungan dekat. Sementara Rohmat sendiri tercatat masih mempunyai seorng isteri.
Namun kepada Jateng Pos (Grup JPNN), Rohmat mengatakan keberadaan dirinya di rumah janda itu untuk mampir sholat magrib.
Dia menduga ada pihak yang sengaja mempermasalahkan kedatangan dia di rumah seorang janda karena kecewa masalah Pilkades. Mengingat belum lama ini serang Kades yang menang pilihan adalah kader Gerindra.
Di sisi lain, Wahid menambahkan, pada pemilu 2014 Partai Gerindra menargetkan perolehan suara hingga 30 persen. Dari hasil survai nasional, Partai Gerindra mendapatkan dukungan yang meyakinkan dari masyarakat dengan menempati posisi urutan tiga besar.
Dengan kondisi seperti itu, cukup realistis kalau Gerindra Jateng mentargetkan sebagai pemenang Pemilu di Jateng.
“Kami akan menjadikan Jateng sebagai tsunami politik bagi Gerindra, yaitu akan terjadi gelombang dukungan besar untuk Gerindra. Kami akan berjuang untuk keluar sebagai pemenang di Jateng dalam Pemilu 2014 mendatang,” tegas Abudl Wahid.
Pada hari Senin kemarin adalah hari terakhir bagi partai politik menyerahkan daftar calon sementara anggota legislative 2014-2019 dan pendaftaran terakhir calon anggota DPP RI. Dari 12 partai peserta pemilu, sebanyak 10 partai menyerahkan DCS kemarin, yaitu PDIP, Partai Demokrat, Partai Golkar, PKB, Gerindra, PPP, Hanura, Partai Nasdem, PBB dan PKPI. Sedang dua partai lain, yaitu PKS dan PAN sudah menyerahkan DCSnya hari-hari sebelumnya. (saf)
Pada pemilu 2014, anggota Koimisi C itu sedianya mendaftarkan diri sebagai caleg DPR RI. “Pak Rohmat tidak lolos. Salah satu alasannya ya kasus kemarin (di Wonogiri, red) itu. Dia mendaftarkan diri sebagi anggota DPR RI,” kata Abdul Wahid, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah pada saat menyerahkan DCS DPRD Jateng di KPU Jateng Jalan Veteran Semarang, Senin (22/4).
Menurutnya, apa yang dilakukan Rohmat Mujiono tersebut telah mencoreng nama partai. Karenanya, DPP tidak memasukkan namanya dalam DCS DPR RI.
Keputusan mencoret nama Rohmat tersebut sebagai bentuk sanksi politik yang dijatuhkan partai kepadanya.
“Dia dianggap telah menodai partai. Itu salah satu bentuk sanksi dari partai. Tapi untuk posisinya sebagai anggota DPRD Jateng apakah akan di PAW atau tidak, itu menjadi wewenang DPP. Nanti akan dilakukan pemeriksaan terhadapnya oleh Badan Etik partai,” terang anggota DPR RI asal Dapil II Jateng itu.
Sebagaimana diberitakan, Rohmat digrebeg oleh warga saat berada di rumah seorang janda, Sel, di Dusun Mendak, Desa Ploso, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, Minggu (14/4).
Dia dan Sel diduga mempunyai hubungan dekat. Sementara Rohmat sendiri tercatat masih mempunyai seorng isteri.
Namun kepada Jateng Pos (Grup JPNN), Rohmat mengatakan keberadaan dirinya di rumah janda itu untuk mampir sholat magrib.
Dia menduga ada pihak yang sengaja mempermasalahkan kedatangan dia di rumah seorang janda karena kecewa masalah Pilkades. Mengingat belum lama ini serang Kades yang menang pilihan adalah kader Gerindra.
Di sisi lain, Wahid menambahkan, pada pemilu 2014 Partai Gerindra menargetkan perolehan suara hingga 30 persen. Dari hasil survai nasional, Partai Gerindra mendapatkan dukungan yang meyakinkan dari masyarakat dengan menempati posisi urutan tiga besar.
Dengan kondisi seperti itu, cukup realistis kalau Gerindra Jateng mentargetkan sebagai pemenang Pemilu di Jateng.
“Kami akan menjadikan Jateng sebagai tsunami politik bagi Gerindra, yaitu akan terjadi gelombang dukungan besar untuk Gerindra. Kami akan berjuang untuk keluar sebagai pemenang di Jateng dalam Pemilu 2014 mendatang,” tegas Abudl Wahid.
Pada hari Senin kemarin adalah hari terakhir bagi partai politik menyerahkan daftar calon sementara anggota legislative 2014-2019 dan pendaftaran terakhir calon anggota DPP RI. Dari 12 partai peserta pemilu, sebanyak 10 partai menyerahkan DCS kemarin, yaitu PDIP, Partai Demokrat, Partai Golkar, PKB, Gerindra, PPP, Hanura, Partai Nasdem, PBB dan PKPI. Sedang dua partai lain, yaitu PKS dan PAN sudah menyerahkan DCSnya hari-hari sebelumnya. (saf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gas 3 Kg Menghilang di 4 Kecamatan
Redaktur : Tim Redaksi