jpnn.com - Apakah Anda masih bingung mencari metode olahraga terbaik? Saat ini banyak tersedia kelas untuk melakukan olahraga berkelompok. Namun, benarkah olahraga berkelompok lebih efektif dibandingkan olahraga sendiri?
Manfaat olahraga kelompok
BACA JUGA: Sakit Kepala Saat Olahraga? Redakan dengan 4 Cara Ini
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa latihan kelompok dapat melepaskan berbagai zat kimia di otak, dan bisa memicu respons yang sama seperti saat kita berdansa, atau tertawa bersama. Tentunya hal ini memiliki arti positif, karena berolahraga secara kelompok dapat membantu mengubah kebiasaan berolahraga menjadi kecanduan yang menyenangkan.
Berdasarkan penelitian terhadap tim dayung dari Oxford Institute of Cognitive dan Evolutionary Anthropology, olahraga kelompok dapat menaikkan semangat dan meningkatkan ambang rasa sakit. Ambang rasa sakit pendayung yang mendayung secara berkelompok secara konsisten dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan berolahraga sendiri, meskipun intensitas latihannya identik. Peningkatan ambang rasa sakit dapat dijadikan surrogate marker (tanda pengganti) dari peningkatan endorfin. Endorfin adalah bahan kimia yang menstimulasi, menciptakan rasa sejahtera pada individu, serta menghalangi rasa sakit.
BACA JUGA: Ini Tujuh Efek Buruk Akibat Olahraga Berlebihan
Endorfin dapat diproduksi oleh berbagai hal, tapi berolahraga secara berkelompok tampaknya meningkatkan efeknya secara dramatis. Lonjakan endorfin kemungkinan disebabkan oleh kegiatan yang dilakuan secara bersama-sama yang menyebabkan euforia, meningkatkan suasana hati, dan dikaitkan dengan perasaan altruisme yang lebih besar. Selain itu adanya tujuan yang sama yang dicapai dengan usaha bersama-sama dapat menjadi pemicu juga.
Olahraga berkelompok juga dapat meningkatkan efektivitas berolahraga karena berolahraga secara kelompok menyebabkan kohesi yang lebih besar di dalam kelas olahraga, angka kehadiran yang lebih baik, dan peserta biasanya bekerja lebih keras.
BACA JUGA: Ini 7 Makanan yang Baik Dikonsumsi Usai Olahraga
Manfaat latihan perorangan
Walaupun latihan kelompok memiliki manfaat yang banyak, bukan berarti latihan perorangan tidak memiliki manfaat. Jika Anda lebih cocok dan merasa lebih fokus dengan latihan sendiri, pilihan ini bisa jadi metode yang cocok untuk Anda. Selain itu berolahraga perorangan bersifat praktis dan dapat dilakukan kapan saja. Anda dapat berlari, atau senam tanpa memandang waktu dan ketersediaan kelas. Latihan perorangan, seperti berlari, adalah olahraga yang cepat, praktis, dan murah.
Selain dilakukan sendirian, olahraga perorangan juga dapat dilakukan dengan bantuan tenaga pelatih individu (personal trainer). Hal ini diperlukan jika Anda punya target khusus dalam program olahraga yang Anda lakukan, Anda tidak mengetahui secara pasti metode olahraga terbaik untuk Anda, atau Anda baru saja mengalami cedera yang memerlukan panduan dalam berolahraga.
Dengan bantuan pelatih khusus,Anda akan mendapatkan target yang disesuaikan dengan standar Anda. Dalam latihan pribadi, Anda akan dimotivasi oleh pelatih yang akrab dengan kelemahan, kekuatan, dan kebutuhan Anda. Setiap pencapaian akan dicatat dan perkembangan akan diusahakan terjadi secara konsisten. Latihan dengan pelatih juga akan membuat Anda berusaha sampai batas maksimal Anda.
Sayangnya, latihan perorangan dengan pelatih juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah dari segi biaya. Anda akan membayar pelatih Anda, biasanya per sesi, untuk bantuan individual. Namun, biaya ini merupakan invesitasi untuk kesehatan Anda. Selain itu, seorang pelatih pribadi mungkin memiliki target yang berbeda dari Anda. Jadi, Anda perlu menyamakan persepsi dan target sebelum memulai sesi olahraga dengan pelatih pribadi.
Jadi, apakah Anda ingin berolahraga secara mandiri atau mengikuti kelas berkelompok? Jawabannya adalah tergantung target dan kebutuhan Anda! Keduanya sama baik dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang terpenting, Anda rutin dan konsisten menjalankannya.(HNS/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Minum Soda Setelah Olahraga? Baca ini Dulu deh
Redaktur & Reporter : Yessy