jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mempertanyakan kebijakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta melarang mahasiswi bercadar.
Sebab, larangan itu tidak sesuai dengan kondisi terkini di Indonesia.
BACA JUGA: UIN Larang Mahasiswi Bercadar, Fahri Marah ke Pemerintah
Dia mencontohkan aktris yang bebas mengenakan pakaian minim di atas panggung.
"Mereka makin bebas, tidak dilarang oleh polisi atas nama kebebasan. Mengapa yang bercadar di kampus dilarang?" kata Sodik, Selasa (6/3).
BACA JUGA: Kementerian Agama Dukung Larangan Mahasiswi Bercadar
Politikus Partai Gerindra itu juga mempertanyakan aturan semisal undang-undang yang melarang mahasiswi bercadar.
"Kenapa kampus lebih keras dari polisi bahkan untuk pakaian tertutup? Adakah UU yang dilanggar? Adakah budaya yang dilanggar? Adakah norma akademik yang dilanggar?" imbuh Sodik.
Dia pun tidak setuju jika mahasiswi bercadar itu dianggap radikal.
"Radikal apanya? Mereka lebih concern dengan aturan agamanya," kata dia.
Sodik berharap kampus, terutama universitas Islam, tidak terseret opini radikalisme yang dikembangkan sebuah kelompok.
"Tetaplah bangun iklim atas dasar budaya Pancasila, budaya akademik, budaya Islami. Adakah cadar melanggar ketiga norma tersebut? Mana yang melanggar, bercadar atau berpakaian minim?" kata Sodik. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy