KEMATIAN Miroslav Janu menyisahkan banyak kontroversi. Salah satunya adalah sisa pembayaran gaji yang belum dia terima saat mengarsiteki Persela Lamongan di Indonesia Super Leagaue (ISL) musim lalu.
Jumlahnya pun tidak sedikit, tersiar kabar manajemen Laskar Joko Tingkir - julukan Persela- masih menunggak pembayaran gaji Janu selama lima bulan, dengan nominal sebesar Rp 780 Juta. Kendati begitu, belakangan pihak manajemen Persela membantah hal tersebut.
"Semuanya sudah clear, manajemen Persela sudah tidak memiliki masalah apa-apa lagi dengan Janu. Sebab, kami sudah menyelesaikan semua haknya sebelum dia meninggal," kata manajer Yuhronur Efendi, manajer Persela Lamongan, kepada Jawa Pos, kemarin (24/1).
Yuhronur mengatakan bahwa, sejatinya informasi terkait tunggakan gaji Janu tersebut memang benar adanya. Tidak hanya Janu, beberapa penggawa Persela juga mengalami nasib yang sama.
Hanya saja, itu terjadi di sekitaran bulan September dan November tahun lalu. Sebab, manajemen sudah menyelesaikan semua masalah tersebut pada Desember lalu.
"Tapi, setelah Janu keluar dari Persela dan bergabung dengan Persebaya, kami langsung membayar semua haknya. Meski tidak melunas semuanya, Janu sudah terima dan tidak ada masalah lagi," jelas Yuhronur.
"Toh, setelah itu komunikasi kami masih berjalan baik, kami juga persilahkan saat dia membawa beberapa pemain Persela ke Persebaya," lanjut dia.
Terlepas dari itu, menurut Yuhronur, meninggalnya Janu cukup membawa duka bagi keluarga besar Persela. Itu tidak lain, karena pelatih asal Republik Ceko ini dianggap berhasil saat menukangi Persela selama semusim. Di bawah kendali Janu, Persela finish di peringkat empat klasemen sementara ISL musim lalu.
"Dia (Janu, Red) adalah salah satu pelatih terbaik yang pernah di miliki oleh Persela. Dia adalah sosok yang disiplin serta punya dedikasi tinggi bagi tim. Kami turut berduka cita dan sangat merasa kehilangan dengan peristiwa ini," pungkas pria yang juga Ketua Pengkab PSSI Lamongan itu. (dik)
Jumlahnya pun tidak sedikit, tersiar kabar manajemen Laskar Joko Tingkir - julukan Persela- masih menunggak pembayaran gaji Janu selama lima bulan, dengan nominal sebesar Rp 780 Juta. Kendati begitu, belakangan pihak manajemen Persela membantah hal tersebut.
"Semuanya sudah clear, manajemen Persela sudah tidak memiliki masalah apa-apa lagi dengan Janu. Sebab, kami sudah menyelesaikan semua haknya sebelum dia meninggal," kata manajer Yuhronur Efendi, manajer Persela Lamongan, kepada Jawa Pos, kemarin (24/1).
Yuhronur mengatakan bahwa, sejatinya informasi terkait tunggakan gaji Janu tersebut memang benar adanya. Tidak hanya Janu, beberapa penggawa Persela juga mengalami nasib yang sama.
Hanya saja, itu terjadi di sekitaran bulan September dan November tahun lalu. Sebab, manajemen sudah menyelesaikan semua masalah tersebut pada Desember lalu.
"Tapi, setelah Janu keluar dari Persela dan bergabung dengan Persebaya, kami langsung membayar semua haknya. Meski tidak melunas semuanya, Janu sudah terima dan tidak ada masalah lagi," jelas Yuhronur.
"Toh, setelah itu komunikasi kami masih berjalan baik, kami juga persilahkan saat dia membawa beberapa pemain Persela ke Persebaya," lanjut dia.
Terlepas dari itu, menurut Yuhronur, meninggalnya Janu cukup membawa duka bagi keluarga besar Persela. Itu tidak lain, karena pelatih asal Republik Ceko ini dianggap berhasil saat menukangi Persela selama semusim. Di bawah kendali Janu, Persela finish di peringkat empat klasemen sementara ISL musim lalu.
"Dia (Janu, Red) adalah salah satu pelatih terbaik yang pernah di miliki oleh Persela. Dia adalah sosok yang disiplin serta punya dedikasi tinggi bagi tim. Kami turut berduka cita dan sangat merasa kehilangan dengan peristiwa ini," pungkas pria yang juga Ketua Pengkab PSSI Lamongan itu. (dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gol Pique Untuk Sang Anak
Redaktur : Tim Redaksi