jpnn.com - MANCHESTER – Tambahan satu poin lagi sudah cukup mengantar Manchester City merebut trofi English Premier League (EPL) 2013/2014. Namun, The Citizens -julukan Man. City- ogah main aman ketika menjamu West Ham United pada pekan terakhir. Mereka akan berusaha memforsir tiga angka dari The Hammers -julukan West Ham- di Etihad Stadium, Minggu (11/5) malam WIB.
Ya, untuk kali kedua dalam tiga musim terakhir, EPL mesti menentukan sang juara hingga pekan pamungkas. Dua musim lalu aktornya Manchester City dan Manchester United. Sekarang, Liverpool ganti yang jadi rival Man. City. Minggu (11/5) malam WIB, salah satu dari mereka akan berpesta dan satu tim lainnya akan berurai air mata.
BACA JUGA: Sharapova Kontra Halep di Final Madrid Open
Yang paling dianggap berpeluang mengakhiri musim ini dengan manis tentunya The Citizens. Paska kemenangan 4-0 atas Aston Villa, Kamis (8/5) dinihari WIB, posisi tim asuhan Manuel Pellegrini berada di atas angin. Pasalnya, selain kembali merebut puncak klasemen dari Liverpool, tim Manchester Biru -julukan lain Man. City- kini unggul dua poin plus selisih gol (+63 berbanding +50) dari The Reds yang akan menjamu Newcastle United di Anfield pada pekan terakhir.
Tentu, dengan cuma menjamu tim peringkat 12, West Ham United di Etihad Stadium pada pekan terakhir, hanya keajaiban yang bisa menggagalkan takdir Man. City meraup trofi EPL musim ini. Hasil imbang melawan The Hammers sebenarnya sudah cukup aman bagi tuan rumah untuk merebut titel. Meski demikian, mereka tak menjadikan ini sebagai opsi utama.
BACA JUGA: Lewandowski Top Skor Bundesliga 2013/2014
Di hadapan pendukungnya sendiri, Man. City tetap menginginkan poin penuh guna melengkapi perayaan pesta juara. Ini akan mengulangi pencapaian hebat mereka dua musim lalu ketika baru memastikan trofi EPL pada detik-detik akhir laga pekan pamungkas. Dua gol dari tambahan masing-masing dari Edin Dzeko dan Sergio Aguero di injury time membalikkan ketinggalan 1-2 dari Queens Park Rangers (QPR) menjadi kemenangan 3-2.
Kemenangan atas QPR di Etihad Stadium tersebut membuat hasil absolut yang diraih Manchester United atas Sunderland (1-0) jadi sia-sia. Pasalnya, Man. City yang kala itu dibesut Roberto Mancini sukses merebut trofi EPL perdananya (pertama sejak terakhir meraih gelar First Division 1967/1968) setelah unggul selisih gol (+64) ketimbang MU (+56) meski keduanya mengumpulkan poin sama (89).
BACA JUGA: Arema Cronus tak Dapat Jatah Libur
”Saya berharap menang dan tidak memikirkan hasil seri atau yang lainnya. Kami tahu nilai penting dari laga ini, tapi kami harus bermain normal. Penting untuk tetap tenang karena kami punya pemain berpengalaman yang ikut pada laga terakhir kali memenangkan EPL. Namun, kami menghadapi lawan yang berbeda. Saya harap kami tidak kalah di hari Minggu,” koar Pellegrini di Daily Mail.
Untungnya, hampir seluruh skuad Pellegrini fit kecuali Jesus Navas dan Matija Nastasic yang masih dibalut cedera. ”Kondisi saya harusnya sudah 100% pada hari Minggu dan bahkan kalau belum, emosi momen ini akan membuat saya bisa melaluinya dan saya tak akan merasakan sakit apapun,” beber bomber tuan rumah, Sergio Aguero.
Satu keuntungan lain buat tuan rumah, wasit yang akan memimpin laga mereka di pekan terakhir ialah Martin Atkinson. Saat menjalani laga perdananya sebagai pengadil di EPL, Man. City menang 3-0 di kandang. Dia juga jadi wasit ketika The Citizens merebut Piala FA 2011 plus Piala Liga Inggris pada bulan Maret silam. (sbn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SM Hancurkan CLS Lewat Overtime
Redaktur : Tim Redaksi