MANCHESTER - Roberto Mancini sebenarnya sadar betul dengan resiko yang dihadapinya ketika memutuskan mengambil alih kursi pelatih Manchester City pada 2009 lalu. Dia harus bisa memenuhi ambisi tinggi yang dicanangkan pemilik City Khaldoon Al Mubarak.
Tapi, mantan pelatih Inter Milan tersebut juga sadar dengan dukungan financial kuat yang dimiliki Al Mubarak. Taipan asal Timur Tengah tersebut memang masuk jajaran orang terkaya di Asia dan dunia.
Karena itu, di musim pertama dan kedua, Mancini bebas untuk mendatangkan pemain yang dianggapnya bisa mendukung misi klub. Sejumlah pemain berkualitas dengan harga mahal didatangkannya. Sergio Aguero, Samir Nasri, Edin Dzeko maupun Mario Balotelli menjadi nama-nama tenar yang akhirnya merapat ke City.
Hasilnya ampuh. Mancini membawa Citu melaju ke tangga juara Premier League musim 2011/2012. Mereka mengakhiri dahaga gelar juara yang sudah berlangsung selama 44 tahun.
Namun, awal musim ini, manajemen City enggan menggelontorkan dana besar. Mereka memaksa Mancini memaksimalkan pemain yang ada. Alhasil, Mancini merasa tak leluasa. Pelatih berusia 48 tahun tersebut merasa kurang mendapat dukungan manajemen.
Pemain yang didatangkan pun dianggap tak sesuai dengan target tinggi klub sekota Manchester United tersebut. Sebut saja Matija Nastasic. Atau Maicon yang didatangkan dengan harga murah dari Inter Milan.
Tak heran, Mancini begitu berang dengan pelitnya manajemen dalam menggelontorkan uang. Pria yang pernah menukangi Fiorentina tersebut menyalahkan manajemen yang tidak bisa mengakomodasinya.
“Target kami saat kompetisi dimulai adalah menjuarai Liga Primer. Namun, saya merasa kesalahan kami dimulai ketika bursa transfer. Kami tidak mendapatkan pemain yang cukup bagus untuk tim,” keluh Mancini seperti dilansir BBC.(jos/jpnn)
Tapi, mantan pelatih Inter Milan tersebut juga sadar dengan dukungan financial kuat yang dimiliki Al Mubarak. Taipan asal Timur Tengah tersebut memang masuk jajaran orang terkaya di Asia dan dunia.
Karena itu, di musim pertama dan kedua, Mancini bebas untuk mendatangkan pemain yang dianggapnya bisa mendukung misi klub. Sejumlah pemain berkualitas dengan harga mahal didatangkannya. Sergio Aguero, Samir Nasri, Edin Dzeko maupun Mario Balotelli menjadi nama-nama tenar yang akhirnya merapat ke City.
Hasilnya ampuh. Mancini membawa Citu melaju ke tangga juara Premier League musim 2011/2012. Mereka mengakhiri dahaga gelar juara yang sudah berlangsung selama 44 tahun.
Namun, awal musim ini, manajemen City enggan menggelontorkan dana besar. Mereka memaksa Mancini memaksimalkan pemain yang ada. Alhasil, Mancini merasa tak leluasa. Pelatih berusia 48 tahun tersebut merasa kurang mendapat dukungan manajemen.
Pemain yang didatangkan pun dianggap tak sesuai dengan target tinggi klub sekota Manchester United tersebut. Sebut saja Matija Nastasic. Atau Maicon yang didatangkan dengan harga murah dari Inter Milan.
Tak heran, Mancini begitu berang dengan pelitnya manajemen dalam menggelontorkan uang. Pria yang pernah menukangi Fiorentina tersebut menyalahkan manajemen yang tidak bisa mengakomodasinya.
“Target kami saat kompetisi dimulai adalah menjuarai Liga Primer. Namun, saya merasa kesalahan kami dimulai ketika bursa transfer. Kami tidak mendapatkan pemain yang cukup bagus untuk tim,” keluh Mancini seperti dilansir BBC.(jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Periode ââ¬ÅPanasââ¬Â Mancini Di City
Redaktur : Tim Redaksi