jpnn.com, BLITAR - Dika (12), warga Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tenggelam saat mandi di aliran Sungai Brantas, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Saat ditemukan oleh jajaran Kepolisian Resor Blitar dan Basarnas, di bagian hidung korban keluar darah. Namun, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Blitar Kota Iptu Achmad Rochan mengemukakan tim berupaya mencari korban di sekitar aliran sungai.
BACA JUGA: Tenggelam di Sungai Musi, Muhammad Zidan Ditemukan sudah Tak Bernyawa
Selain itu, pencarian juga dilakukan di darat dan di sungai dengan melibatkan tim gabungan termasuk dari Basarnas.
"Tadi sudah ditemukan dan dalam kondisi meninggal dunia. Keluarga juga menyaksikan saat pencarian termasuk melihat saat jenazah sudah ditemukan," katanya di Blitar, Jumat (27/8).
BACA JUGA: Dua Remaja Tewas Tenggelam di Pantai Bantayan Aceh Utara
Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi dia dilaporkan tenggelam, yakni aliran Sungai Brantas, tepatnya Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
"Ciri-ciri yang ditemukan tanda penganiayaan tidak ada. Ciri lainnya keluar darah dari hidung,” kata dia.
BACA JUGA: Pemancing yang Hilang Tenggelam di Danau Sunter Ditemukan, Begini Kondisinya
Achmad Rochan menambahkan, keluarga bisa menerima musibah tersebut.
Jenazah langsung dibawa ke rumah sakit setelah ditemukan untuk dilakukan pemeriksaan lebih dalam.
Setelahnya, keluarga segera memakamkan jenazah.
Sebelumnya, tiga remaja dilaporkan hanyut di Sungai Brantas, tepatnya wilayah Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar, Kamis (26/8).
Mereka adalah Tian (13), Adit (13), dan Dika (12).
Mereka mandi di sebelah perahu tambang hingga terbawa arus sungai.
Dalam musibah itu, operator perahu yang mengetahui kejadian itu langsung berusaha menolong mereka.
Dua remaja diselamatkan, sedangkan satu lainnya terbawa arus deras sungai.
Kejadian itu juga dilaporkan ke petugas.
Mereka melakukan pencarian sejak laporan korban tenggelam, namun hasilnya masih nihil.
Hingga pencarian dilanjutkan pada Jumat.
Komandan Tim Basarnas Trenggalek Yony Fariza mengatakan tubuh korban ditemukan tidak jauh dari lokasi.
Kendati air sungai surut, petugas tetap berupaya keras mencari korban.
"Kami terus menyisir sungai. Ada sedikit kendala, sebab air sungai surut, sehingga perahu karet tidak bisa bermanuver," katanya.
Sementara itu, dalam proses pencarian warga juga berduyun-duyun ke lokasi. Mereka juga sempat ikut melakukan pencarian dari darat. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy