Mandiri Optimistis Salurkan KUR Rp 13 Triliun

Minggu, 27 November 2016 – 09:43 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Kredit mikro masih menjadi sektor yang menguntungkan meski risikonya lebih tinggi.

Perbankan membutuhkan jaminan untuk meyakinkan kinerja debitur membaik.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Bakal Ganti Pesawat Berbadan Lebar

Dengan begitu, risiko kredit bermasalah bisa ditekan.

Direktur Ritel Bank Mandiri (BMRI) Tardi menjelaskan, bank akan merasa lebih aman dalam menyalurkan kredit mikro.

BACA JUGA: Kini, Penumpang Bisa Pesan Makan di Kereta Lewat Aplikasi

Syaratnya, nasabah mempunyai off-taker yang menjamin pembelian produk yang dihasilkan konsumen mikro.

”Kami mencari off-taker-nya supaya flow barang dan uang lancar. Misalnya, nelayan punya off-taker, hasil tangkapannya ada yang (pasti, Red) membeli, uang lebih terkendali,” katanya setelah penandatanganan nota kerja sama dengan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Jumat (25/11).

BACA JUGA: Batik Air Siap Terbang Ke Australia

Demikian pula pada sektor pertanian. Bank berharap ada off-taker yang jelas. Dengan begitu, ketika komoditas dipanen, petani sudah mendapat kepastian pembelinya.

Tardi mencontohkan petani tebu diharapkan memiliki off-taker berupa pabrik gula BUMN atau swasta.

Dengan demikian, risiko petani gagal membayar angsuran karena hasil pertanian tidak terjual menjadi minimal.

”Value chain (rantai usaha, Red) tidak putus dan risiko (kredit, Red) bisa ditekan,” lanjut Tardi.

Kredit bermasalah pada sektor mikro Bank Mandiri saat ini berada di kisaran empat persen.

Untuk menekan angka tersebut, Mandiri membutuhkan kerja sama dengan perusahaan penjaminan kredit.

Tahun ini, pertumbuhan kredit mikro ditargetkan 20 persen.

Kredit mikro memang berpotensi tumbuh lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit secara keseluruhan.

Sebab, permintaan kredit mikro saat ini memang cukup tinggi.

Bank Mandiri yakin kuota KUR sebesar Rp 13 triliun dapat tersalurkan.

Hingga Oktober lalu, KUR yang telah disalurkan mencapai Rp 11 triliun.

Hingga akhir tahun, target penyaluran KUR diyakini bisa tercapai karena Bank Mandiri menyasar banyak sektor srategis.

”Kami masuk ke pembiayaan produktif. Kredit serbaguna juga produktif. PNS, pegawai swasta, anggota TNI, dan Polri itu kan ambil pinjaman tidak untuk foya-foya. Pasti untuk sesuatu yang produktif. Mungkin buka warung, bikin kos-kosan, renovasi rumah,” jelas Tardi. (rin/c5/noe/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontribusi Manufaktur Semakin Menurun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler