Direktur Risk Management PT Bank Mandiri Tbk Sentot A. Sentausa mengatakan perbankan di Indonesia saat ini secara langsung belum terkena imbas terpuruknya ekonomi global. Meskipun demikian, menurutnya mulai saat ini kewaspadaan harus mulai diterapkan oleh perbankan nasional. "Sisi yang paling gampang terpengaruh yakni likuiditas," ujarnya di saat Workshop Wirausaha Muda Mandiri di Hotel Bumi, Surabaya.
Ia mengatakan, saat ini indikasi terganggunya likuiditas perbankan sudah mulai tampak. Hal ini bisa dilihat dari likuiditas valas yang tak stabil. Setiap bank melihat poin yang sama dan menjaga cadangannya masing-masing. Sehingga membuat pasar likuiditas valas agak tertekan. Selain itu adanya keseimbangan antara bank besar dan bank kecil untuk melindungi likuiditasnya masing-masing sehingga persaingan semakin ketat.
Sentot mengungkapkan Bank Mandiri sendiri saat ini masih dalam level aman. Pihaknya memiliki satu buffer yang dijaga dan saat ini masih posisi Bank Mandiri masih di atas buffer. "Sehingga kita saat ini belum sampai masuk lampu kuning," ucapnya.
Untuk menajaga itu kami terus meningkatkan dana pihak ketiga (DPK), lantaran saat ini kekuatan utama masih pada DPK. Sebagai catatan hingga triwulan II ini Bank Mandiri berhasil membukukan dana Rp 418,2 triliun pada Juni 2012, atau naik 15,3 persen dari tahun lalu yakni Rp 362,6 triliun. Porsi dana murah dari DPK yang dihimpun Bank Mandiri hingga Juni 2012 sebesar Rp 260,433 triliun. Kontribusi tabungan mencapai 66 persen, kemudian diikuti oleh giro.
Selain itu untuk menarik minat masyarakat, lanjut Sentot, Bank Mandiri terus meningkatkan kemudahan layanan bertransaksi dengan terus mengembangkan jaringan elektronik melalui ATM dan Electronic Dana Capture (EDC). Hingga saat ini tercatat Bank Mandiri memiliki 10.361 ATM dan 112.879 unit EDC. Sedangkan untuk kantor cabang saat hingga semester pertama telah berhasil menambah 201 unit sehingga saat ini Bank Mandiri memiliki 1.643 kantor cabang. (uma)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumen Indonesia Belanja 2,2 Juta Kali Pertahun
Redaktur : Tim Redaksi