jpnn.com - Selain sebagai alat untuk rekreasi, bersepeda membuat tubuh bergerak aktif. Sebagaimana kita tahu, tubuh yang aktif adalah salah satu syarat penting untuk menjaga kualitas kesehatan.
Bersepeda, jika dilakukan minimal 2,5 jam seminggu atau 30 menit setiap hari secara rutin memiliki dampak positif bagi kesehatan tubuh.
BACA JUGA: Sepeda Bambu Siku Curi Perhatian Jakarta Custome Culture
Bersepeda juga bisa dianggap sebagai salah satu cara paling sehat untuk bepergian, tetapi apakah Anda tahu bahwa bersepeda juga terkait dengan kesehatan mental yang lebih baik, vitalitas yang lebih besar, tingkat stres yang lebih rendah dan lebih sedikit perasaan kesepian?
Bahkan, mengendarai sepeda tidak hanya meningkatkan kesehatan umum dan mental Anda tetapi juga meningkatkan interaksi sosial.
BACA JUGA: Bersepeda Bisa Membakar Lemak Perut?Â
Jalan kaki disebut-sebut sebagai moda transportasi paling menguntungkan kedua, setelah bersepeda, hal ini menurut penelitian.
"Temuan menunjukkan bahwa transportasi aktif - terutama bersepeda - harus didorong untuk meningkatkan kesehatan dan meningkatkan interaksi sosial," kata peneliti utama, Avila Palencia dari Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal) di Barcelona, Spanyol, seperti dilansir laman India Times, Rabu (31/10).
BACA JUGA: Gak Suka Lari? Coba Latihan 3 Jenis Kardio Ini
"Kami adalah studi pertama yang mengaitkan penggunaan beberapa moda transportasi perkotaan dengan efek kesehatan seperti kesehatan mental dan kontak sosial. Ini juga memungkinkan kami untuk menyoroti efek positif dari berjalan, yang dalam penelitian sebelumnya tidak terlalu konklusif," tambah Palencia.
Dipimpin oleh Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal), sebuah pusat yang didukung oleh Yayasan Perbankan “la Caixa”, studi ini mengumpulkan data yang diambil dari Aktivitas Fisik melalui Pendekatan Transportasi Berkelanjutan/ Physical Activity through Sustainable Transport Approaches (PASTA).
"Studi sebelumnya telah menganalisis moda transportasi secara terpisah atau membandingkan berbagai moda transportasi satu sama lain. Pendekatan ini memungkinkan kami untuk menganalisis efek secara lebih nyata karena penduduk kota saat ini cenderung menggunakan lebih dari satu mode transportasi," kata Palencia.
"Ini juga memungkinkan kami untuk menyoroti efek positif dari berjalan, yang pada penelitian sebelumnya tidak terlalu konklusif," tambah Palencia.
Hasil untuk mengemudi dan transportasi umum tidak sepenuhnya konklusif, menurut penelitian yang dipublikasikan di Environmental International.
"Penggunaan angkutan umum dan transportasi dikaitkan dengan kesehatan umum yang dirasakan ketika moda transportasi dianalisis secara terpisah, tetapi efek ini lenyap dalam analisis multi-mode," komentar Palencia.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bermuara ke Yang Besar Juga
Redaktur & Reporter : Fany