jpnn.com - UNTUK membatasi asupan lemak, selama ini lazim digunakan metode menghitung kalori. Namun, kini anda tidak perlu bersusah-susah. Sebuah studi menemukan bahwa untuk mendeteksi kadar lemak dalam makanan cukup menggunakan hidung
Mengacu pada hasil penelitian Monell Centre, Philadelphia di Amerika Serikat, hidung dengan indra penciumannya bisa dimanfaatkan untuk mengontrol berat badan, mengatur diet dan mengurangi asupan lemak dalam makanan sehari-hari.
BACA JUGA: Helm Jorok Sebabkan Gundul
Faktanya, aroma makanan hampir selalu terdeteksi terlebih dahulu sebelum rasa. Oleh sebab itu, tim mencoba mengidentifikasi kualitas sensorik manusia untuk menentukan lemak dalam makanan.
"Indra penciuman manusia sangat baik untuk membantu kita menentukan diet dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan faktanya dari hasil studi ini ditemukan bahwa hidung mampu mendeteksi dan membedakan kandungan lemak pada makanan," kata penulis senior, Dr Johan Lundstrom, seperti dilansir laman Daily Mail, Minggu (9/2).
BACA JUGA: Alasan Mengapa Lapar tak Mendera Saat Tidur
Dalam percobaan tersebut, para peneliti mencoba menguji apakah responden bisa mendeteksi dan membedakan jumlah lemak dalam susu. Peneliti pun meminta responden menebak jumlah lemak yang mungkin ditemui dalam susu skim (0,125 persen), susu semi skim (1,4 persen), susu biasa (2,7 persen).
Sampel susu-susu itu disajikan pada responden yang matanya tertutup. Hasilnya, hampir semua responden bisa menggunakan indra penciuman mereka untuk membedakan kandungan lemak dalam berbagai jenis susu.
BACA JUGA: Sikap Pesimis yang Kadang Justru Menyehatkan
Lemak sebagai salah satu nutrisi yang paling berkalori. Dari hasil temuan tersebut, para ahli berasumsi akan sangat menguntungkan bagi manusia jika dapat memanfaatkan indranya untuk mendeteksi sumber lemak dalam makanan. Sebab dengan begitu, diet dan pengontrolan berat badan bisa lebih mudah dilakukan tanpa perlu menghitung kalori dalam makanan terlebih dahulu.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Tahu Pentingnya Orgasme Bagi Pria
Redaktur : Tim Redaksi