jpnn.com, JAKARTA - Manggala Agni bersama TNI, Polri dan Masyarakat Peduli Api (MPA) terus melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, meski hingga Sabtu (24/2) malam tidak terpantau adanya hotspot di wilayah tersebut, baik oleh satelit NOAA-19 maupun TERRA Aqua.
“Wilayah Kabupaten Siak, Bengkalis, Kepulauan Meranti merupakan wilayah-wilayah rawan karhutla, sehingga upaya pencegahan pun terus dilaksanakan dengan patroli dan sosialisasi ke masyarakat, dan juga pemadaman dini pada areal terbakar agar kebakaran tidak meluas,“ ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raffles B. Panjaitan.
BACA JUGA: Ayo Pilah Sampah Sesuai Jenisnya
Berdasarkan pantauan Posko Pengendalian Karhutla KLHK, Sabtu (24/2), tercatat satu hotspot di Kepulauan Riau (satelit NOAA-19), dan satu hotspot di Sulawesi Selatan berdasarkan satelit TERRA-AQUA (NASA).
BACA JUGA: KLHK Dorong Pelaku Usaha Mengolah Limbah Ramah Lingkungan
Di hari yang sama (24/2), Manggala Agni Daops Siak beserta tim gabungan melakukan pemadaman di Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Kebakaran seluas ± 50 ha ini terjadi pada lahan gambut, dan merupakan kebakaran bawah (ground fire). Selain pemadaman darat, juga dilakukan pemadaman udara (water bombing) oleh perusahaan konsesi di sekitar lokasi, serta pembuatan sekat bakar untuk mencegah api meluas.
Sebagaimana disampaikan Raffes beberapa waktu lalu, dukungan water bombing sangat membantu upaya pemadaman pada areal-areal yang sulit dijangkau dengan pemadaman darat. "Kerja sama dan sinergi dengan pihak terkait tetap dilakukan, sehingga kebakaran yang terjadi dapat segera diantisipasi", tegasnya.
BACA JUGA: Pak Jokowi Menghijaukan Hulu Demi Citarum Kembali Harum
Sementara di Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, juga dilakukan pemadaman pada areal gambut seluas ± 300 ha. Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwajib.
Masih di areal gambut, pemadaman juga dilakukan pada lahan seluas ± 10 ha di Dusun Sejati, Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis. Lokasi titik api yang jauh dari akses kendaraan bermotor, menjadi kendala dalam proses pemadaman, sehingga Manggala Agni dan tim lainnya harus berjalan kaki menuju lokasi. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Ajak Semua Pihak Sembuhkan Sungai Citarum
Redaktur : Tim Redaksi